sebenarnya indah kok

sebenernya kalau aku boleh mendeskripsikan hubunganku dengan deddy, merupakan hubungan yang sungguh biasa saja. setidaknya itu yang aku lihat dari kacamataku sebagai seorang perempuan. nggak banyak yang saya ributkan, nggak banyak yang saya tuntut, nggak banyak juga yang saya pusingkan.

cekcok itu udah jadi semacam desert buat aku sama dia. hampir tiap malem slalu ada yang menjadi masalah. bukan ada aja. sebenernya masalahnya juga cuma satu. mm....well, dia dengan kejamnya berkata bahwa dia tidak percaya pada saya. menurut kalian, bagaimana itu bisa tidak menjadi penyulut dari setiap masalah.

semacam banyak hal yang kami ributkan, tapi sebenarnya hanya satu yang menjadi masalah, TIDAK PERCAYA. jadi semacam membangun sebuah bangunan yang tinggi, tapi hanya dengan menggunakan jerami sebagai tembok bangunannya. is it worth?? tentu saja tidak.

ada temen yang bilang, bahwa Tuhan lagi baik sama aku. dibandingkan dengan hubungan aku sebelumnya, masalah yang aku lewatin sama deddy cuma masalah-masalah yang cetek. yang rrrr....cuma abg kali ya yang ngalamin macem begitu. sebut saja, dia selalu jealous tiap kali aku main dengan teman (yang ada) cowok. ini juaaaauuuh beda sama masalah aku sebelumnya yang sampe bawa-bawa nangis si depan orang tua aku dan mantan dulu.

kalo aku bilang, sebenernya aku lagi nggak terlalu ambil pusing sama masalah yang terjadi antara aku dan dia. sering dia mengeluhkan bahwa dia merasa lelah dengan sifatnya sendiri yang dia tau itu salah dan dia tidak bisa berubah. aku hanya bisa melapangkan hatinya dan membesarkan jiwanya. selebihnya, keputusan aku kembalikan pada dia. aku sedang tidak ingin ambil pusing. prioritas aku bukan pada status hubungan dan kebahagiaan dengan seseorang. prioritas sekarang hanya bagaimana tidak membuat tubuh ini harus digeret ke rumah sakit atau sesegera mungkin menjadi S.I.Kom.

tapi jangan dikira aku tidak sungguh-sungguh dalam menjalani apa yang ada antara aku dan dia sekarang. aku hanya percaya pada apa yang Allah rencanakan padaku. aku bisa menyayangi dia karena aku bisa banyak belajar bagaimana bisa menjadi aku yang lebih baik. aku bisa memahami bahwa menjadi juara karena bisa menahan amarah itu luar biasa sekali. aku bisa tau bahwa menjadi seseorang yang berguna bagi orang lain itu rasanya sangat menyenangkan. aku tau bahwa berbagi itu memang membuat kita bisa jadi lebih bersyukur. terima kasih untuk rencanaMu yang indah Rabb.