dari kemaren rasanya aku terlalu sibuk membenahi diri yang mungkin udah bener. bukan diri. tapi hati. iya, hatiku udah baik sekarang. tidak sehancur beberapa minggu atau bulan lalu. hatiku sebenarnya telah kembali normal sejak aku bertemu dengan nobody. nobody itu ada. tentu saja ada. hanya saja aku tidak tahu kali ini orang yang mana yang bisa aku sebut sebagai nobody.
yang aku tau nobody adalah orang yang menyenangkan. orang yang baik. dan penyayang terhadap wanita. titik lemah. aku suka sekali dengan orang baik. aku tidak mengenal dia dengan baik. itu yang menjadi titik kelemahan dari perasaanku kali ini. aku menyukai orang yang tidak aku kenal. mengesalkan sekali.
aku hanya suka melihat cerita dia dengan kawan-kawannya. aku hanya suka melihat statusnya atau mengetahui dimana dia sedang berada. tanpa keinginan untuk mengusiknya sama sekali. aku suka aku menyukainya seperti ini.
aku terkejut ketika aku mendapat sapaan ringan dari dia dari media yang semu. aku suka merasakan sensasi seperti itu. jantung yang berdegup dua kali lebih kencang. atau bibirku yang tertariuk sekian milimeter lebih lebar karena bahagia bukan kepalang. suka menantikan jawaban apa yang akan muncul selanjutnya, tanpa berkeinginan untuk mencari tau lebih banyak soal dia dan kehidupan pribadinya.
aku tidak mengenalnya. dan aku lebih suka seperti itu saja. aku lebih suka tidak mengetahui keburukannya. aku lebih suka tidak terlalu suka kepada semua kebaikannya yang akan membuatku, jatuh cinta mungkin. aku suka seperti ini saja.
nobody adalah A. aku suka huruf A. aku suka dikelilingi orang-orang berhuruf depan A pada namanya. aku suka A karena itu juga awal dari nama belakangku. seperti nama penciptaku juga.
0 komentar:
Posting Komentar