Saat perentangan bendera di halaman depan balaikota 17 Agustus 2012 |
sampai akhirnya gue menyesal karena gue kecewa dengan pengibaran yang gue lihat. saat perentang pagi ini nangis di pelukan gue selepas pengibaran sambil bilang, "maaf ya kak, benderanya nggak ada suaranya".
:(
Sedih tak tertahankan rasanya. Perentang ini bukan cuma punya bagian favorit dari pengibaran yg sama dengan gue, tp dia juga juara yang tersingkir karena kecurangan partnernya. dan ya...kejadian itu mengingatkan di keadaan gue taun 2005 silam.
That's he is, Anandu was on the left |
Curang bwt ngibarin merah putih di wilayah yang lebih tinggi udah terlalu sering kejadian. mungkin ini sudah ke3 atau 4 kalinya, ada satu atau dua anggota paskibraka yang bisa berhasil sampai ke posisi 'tinggi' karena mengandalkan nama atau jabatan orang tuanya. well, somehow my flag doesn't need an unfair people like them. Itu kenapa gue nangis selepas pengibaran. Win from cheating, apa yang bisa dibanggakan dari itu. Honest and work hard, those people which proper to be a winner.My deep honor buat perentang paling berjiwa besar yang pernah gue latih. Anandu Rizky Narendra.
- - -
entah bagaimana cara gue menceritakannya. edisi pengibaran taun ini emang edisi pengibaran paling spesial yang pernah gue alamin. even gue di tahun ini nggak jadi pelatih inti, bahkan gue nggak pandai ngehafalin nama peserta pelatihan satu per satu. tapi taun ini gue serasa nemuin klimaks dari acara pelatihan yang udah dijalanin selama 16 hari sebelumnya.
Look, how proudly Mediana is |
dan baru kali ini gue menyesal dengan pengibaran yang tak sempurna, bukan dengan marah. tapi menyesal karena gue nggak sanggup mendampingi mereka lebih lama, lebih sering, bahkan lebih mengenal mereka pun sama sekali nggak pernah gue lakuin.
Paskibraka Kota Semarang 2012 Semarang, August 17 2012 |
dan untuk pertama kalinya juga, pengibaran berakhir dengan sangat penuh air mata. air mata bahagia. air mata kelegaan. bukan air mata emosi seperti tahun lalu yang sempat menimbulkan beberapa konflik. dan ya, mungkin ini klimaks pengabdian gue sebagai pelatih. gue dapet hadiah yang paling gue idam-idamkan. putra-putri terbaik yang cinta kepada negaranya. do wait for your loyalness in Purna Paskibraka Indonesia, heroes.
**some part of this post, has been tweeted in my twitter last 17th.
0 komentar:
Posting Komentar