langit mendung dan hujan sedang menari di tanah
ketika aku membuka kembali lembaran buku harian lamaku
dan aku menemukan sebuah surat singkat terselip diantaranya
untuk dia
ini gw tulis ulang, tapi sedikit di edit
soalnya ada "merk"nya
240307
hey dear, maafin aku. maafin aku yang selalu jadi bedebah seperti ini. maafin aku yang selalu nurutin egoku. maafin aku yang gak pernah bisa untuk mengerti kamu. maafin aku yang ga pernah bisa buat ngehargain semua ketulusanmu. aku malu. malu menjadi lemah seperti ini. aku malu menjadi orang yang mudah menyerah pada keadaaan. dan aku malu karena aku selalu mengeluh dan menuntut kamu untuk menjadi seperti apa yang aku mau. mungkin...cinta yang aku punya tak lagi suci. mungkin amarah telah berhasil menguasai aku. dan aku terlalu tunduk kepadanya. aku ingin mengulang semua dari awal. bahkan di saat yang paling menyakitkan pun, aku bakal bener2 hargain itu. waktu masih berjalan. seiring dengan semua kesepianku. dan aku masih belum tau sampai kapan aku bisa kembali menjadi aku yang dulu. menjadi aku yang selalu bisa menjadi dewasa untukmu. menjadi aku yang sering menjadi tempat berbagi saat banyak masalah yang datang. menjadi aku yang selalu tulus sayang kamu, bahkan walau aku harus merasakan sakit itu seribu kali lagi. maafin aku....
0 komentar:
Posting Komentar