Jadi ini mungkin jadi tahun pertama setelah tahun 2005, saya tidak terlalu aktif dalam ikut meramaikan ulang tahun Negara ini. Tidak dengan melatih, Tidak dengan memasang bendera di depan rumah. Tidak dengan melihat upacara di TV. Tidak dengan mengenakan atribut ke-PPI-an. Pun tidak dengan berteriak 3x dengan lantang Merdeka! Merdeka! Merdeka!
But it doens't mean i lost my patriotism right? At least, saya tidak melakukan pengkhianatan terhadap Negara. Saya bayar pajak, dan saya pakai batik (lah...cetek amat Zul patriotismenya).
Dirgahayu RI
~~Pun saya posting ini tidak tepat di tanggal 17 :p
19 Agu 2013
4 Agu 2013
marriage and primbon (beat up)
Saya ngga tau, asli saya ngga tau gimana rasanya kepentok sama adat istiadat dimana kita dilahirkan dan menginjak tanah dan menjunjung langit yang ada diatasnya. Iya, saya ngga tau gimana rasanya semua itu.
Mendengar cerita seorang sahabat saya yang berkeluh kesah tentang nasib antara dia dan pujaan hatinya yang kepentok sama, ummm.....what we called it, primbon or something like that lah yaa. Iya, dia dan kekasihnya yang sudah bertahun-tahun jalan bareng tau-tau kepentok sama adat Jawa yang namanya Primbon. Jadi kalo di Jawa itu ada itung-itungan hari kelahiran yang pakai hari pasaran Jawa semacam Legi, Pahing, Pon, Kliwon dan Wage dan entah yang bagaimana urutannya, yangkalau dijumlahkan dengan hari kalender Matahari semacam Sunday, Monday dan seterusnya akan melahirkan satu hitungan yang ajaib.
Ajaib karena mereka bisa menentukan jumlah sekian sampai sekian itu berarti cocok dan jumlah sekian dan seterusnya itu ngga cocok untuk idup bareng. Saya ngga ngerti deh bagaimana konsep ini didirikan dan bisa dianut oleh sebagian orang Jawa, bahkan termasuk keluarga saya, dan termasuk keluarga sahabat saya ini.
"Mbak aku galau. Masa katanya itung-itungan tanggal lahirku sama mas xxx ngga cocok mbak. Aku bingung mbak..," cerita sahabat saya beberapa minggu lalu yang cukup bikin saya tercengang.
Tercengang, karena seingat saya keluarga inti sahabat saya ini nggak ada yang orang Jawa. Tercengang karena sahabat saya berfikir untuk mengakhiri hubungan mereka, dan makin tercengang ketika tau hari ini bahwa mereka akan melangsungkan lamaran pekan depan.
Ahahaha....ajaib. Ajaib karena sahabat saya tidak menceritakan perkara ini kepada pacarnya karena tidak ingin membuat pacarnya risau. Iya, dia paham benar bahwa kerisauan pacarnya sudah begitu tinggi karena tau-tau ditembak orang tua sahabat saya untuk segera melamar anaknya. Ajaib karena mereka akan melangsungkan pernikahannya kurang dari 2 bulan lagi setelah beberapa waktu lalu saya dengar sahabat saya hampir ikhlas jika harus melepas pacarnya jika mereka memang dilarang untuk bersama.
Marriage and birthday date. Entahlah apa korelasi dari kedua hal ini sampai dijadikan satu bagian dari kebudayaan yang bisa mengakar sampai sekarang. Luar biasa, mengerikan. Hahaha....tentu saja mengerikan karena saya belum menikah dan saya orang Jawa dan saya aaaaaaakkk!!!
Dan....ah, whatever will be, will be. Selama semua memang yang terbaik dan tidak melanggar ketentuan-Nya, Insya Allah sih saya ikhlas. Iya.....saya ikhlas :")
#prayhard #mumpungRamadhan #nikahtaundepan #AMIN
ps. agak nggak ngerti kenapa mainan hashtag di blog. hahaha
Mendengar cerita seorang sahabat saya yang berkeluh kesah tentang nasib antara dia dan pujaan hatinya yang kepentok sama, ummm.....what we called it, primbon or something like that lah yaa. Iya, dia dan kekasihnya yang sudah bertahun-tahun jalan bareng tau-tau kepentok sama adat Jawa yang namanya Primbon. Jadi kalo di Jawa itu ada itung-itungan hari kelahiran yang pakai hari pasaran Jawa semacam Legi, Pahing, Pon, Kliwon dan Wage dan entah yang bagaimana urutannya, yangkalau dijumlahkan dengan hari kalender Matahari semacam Sunday, Monday dan seterusnya akan melahirkan satu hitungan yang ajaib.
Ajaib karena mereka bisa menentukan jumlah sekian sampai sekian itu berarti cocok dan jumlah sekian dan seterusnya itu ngga cocok untuk idup bareng. Saya ngga ngerti deh bagaimana konsep ini didirikan dan bisa dianut oleh sebagian orang Jawa, bahkan termasuk keluarga saya, dan termasuk keluarga sahabat saya ini.
"Mbak aku galau. Masa katanya itung-itungan tanggal lahirku sama mas xxx ngga cocok mbak. Aku bingung mbak..," cerita sahabat saya beberapa minggu lalu yang cukup bikin saya tercengang.
Tercengang, karena seingat saya keluarga inti sahabat saya ini nggak ada yang orang Jawa. Tercengang karena sahabat saya berfikir untuk mengakhiri hubungan mereka, dan makin tercengang ketika tau hari ini bahwa mereka akan melangsungkan lamaran pekan depan.
Ahahaha....ajaib. Ajaib karena sahabat saya tidak menceritakan perkara ini kepada pacarnya karena tidak ingin membuat pacarnya risau. Iya, dia paham benar bahwa kerisauan pacarnya sudah begitu tinggi karena tau-tau ditembak orang tua sahabat saya untuk segera melamar anaknya. Ajaib karena mereka akan melangsungkan pernikahannya kurang dari 2 bulan lagi setelah beberapa waktu lalu saya dengar sahabat saya hampir ikhlas jika harus melepas pacarnya jika mereka memang dilarang untuk bersama.
Marriage and birthday date. Entahlah apa korelasi dari kedua hal ini sampai dijadikan satu bagian dari kebudayaan yang bisa mengakar sampai sekarang. Luar biasa, mengerikan. Hahaha....tentu saja mengerikan karena saya belum menikah dan saya orang Jawa dan saya aaaaaaakkk!!!
Dan....ah, whatever will be, will be. Selama semua memang yang terbaik dan tidak melanggar ketentuan-Nya, Insya Allah sih saya ikhlas. Iya.....saya ikhlas :")
#prayhard #mumpungRamadhan #nikahtaundepan #AMIN
ps. agak nggak ngerti kenapa mainan hashtag di blog. hahaha
PPI Mates
Sahabat dan saudara itu emang nggak akan pernah ada endingnya. Sahabat dan saudara yang satu ini slalu bikin gagal move on tiap bulan Agustus. I heart you a lot, guys! Semoga sakses buat edisi 1708 taun ini yaa...
Regards
Ex Coach 2008-2012
Langganan:
Postingan (Atom)