Siapa sangka ternyata blog ini sudah berumur 7 tahun. Tidak pasif barang satu tahun pun. Todak pernah saya lupa paswordnya walaupun berbulan-bulan tidak diisi apa-apa. Siapa sangka blog berumur 7 tahun ini dulu dimulai dari kesukaan menulis diary. Lama kelamaan karena laci lemari dirasa sudah kepenuhan menampung aneka rupa diary saya, saya putuskan sepertinya harus didigitalkan saja.
Jaman dulu internet tidak seperti sekarang. Hp ada kamera saja sudah bagus, mana punya saya yang bisa buat mengakses friendster atau facebook. Jaman dulu kalau mau online saya harus menabung satu hari untuk beli pulsa lima ribu untuk mengisi pulsa di HP cdma kaka saya yang bisa dipergunakan sebagai modem kalau dia berbaik hati. Dengan catatan, ya saya yang mengisi pulsa.
Dulu saya tak pernah dengan lega mengotak atik template blog ini. Tidak juga ada teman-teman yang saya kunjungi catatan hariannya selain penulis-penulis yang memang sudah bersahabat dengan internet dari jaman dahulu kala. Teman-teman saya dulu penulis-penulis cantik macam Dee Lestari atau Alanda Karisha. Lainnya saya hanya sambil iseng saja jadi penjelajah blog. Pada dasarnya saya memang suka menjelajah, dan berubah menjadi traveling saat saya sebesar sekarang.
Lalu saya menulis di One Note. Setidaknya saya tidak perlu online untuk menulis. Sampai akhirnya ternyata perangkat komputer di rumah saya tidak mau dinyalakan. Kena virus, kata kakak saya. Saya saja tak tau apa wujud dari virus. Yang saya tau virus itu mengeluarkan bunyi yang sangat berisik jika dia terdeteksi sedang asyik menggerogoti perangkat komputer saya. Dan file selama - selama berbulan-bulan itu hilang. Saya tidak tau lagi apa cerita saya saat itu. Mudah-mudahan memang tidak ada yang penting jadi tidak apa - apa kalau dilupakan.
Sampai akhirnya saya punya cukup uang untuk main ke warnet setiap minggu sekali atau dua. Lalu saya punya uang untuk beli modem atau perangkat handphone sendiri yang bisa disambungkan ke komputer kesayangan saya sendiri, saya mulai menulis. Lagi. Lagi. Lagi. Tentang hati.
Sampai saya mencoba belajar, menulis lagi. Lagi. Lagi. Sampai statistik saya melejit. Lagi. Lagi. Lagi. Saya menulis karena candu. Candu dikunjungi banyak orang. Saya candu kepopularitasan. Ternyata menjadi populer memang menyenangkan.
Sampai saya akhirnya sibuk sendiri. Tak ada lagi isi kepala yang ingin dituang. Semua sudah dituangkan kepada kekasih hati. Atau sahabat satu atap yang ditemui saat mata terbuka dan sebelum terpejam kembali. Blog ini kembali hilang. Lagi. Lagi. Lagi. Saya mengabaikan blog ini.
Selamat tujuh tahun blog kesayangan saya. Terima kasih tidak pernah marah atas silih bergantinya objek cerita yang saya tulis. Terima kasih tidak membuat saya melupakan kata kunci untuk masuk.
hore! selamat!
BalasHapus