Home

24 Feb 2013

Dream Job and i have to thank Rabb for it

Ketemu kan akhirnya, sama dunia kerja. sama keadaan-keadaan yang gue idam-idamkan sejak dulu. Dimana gue bisa ikut bercerita tentang lembur. Bisa menyemangati para pekerja hari Sabtu. atau bisa begitu bahagia ketika week end dateng. Ini yang gue pengen dari dulu. Dan yeah...semua itu ada waktunya kan??

Trus gimana rasanya? Gue sih enjoy. Gue sih bahagia. Terlepas dari keadaan kantor dan user gue selama 3 bulan awal ini. Terlepas dari kerjaan gue yang "mahapenting", atau dari betapa pengennya gue bisa punya meja kerja sendiri dan i can put all of my stuff on it, atau bahwa ini masih bukan dream job's profession gue. gue selalu menikmati keadaan yang ada sekarang. Dimana gue bisa berangkat saat matahari baru aja malu-malu menyapa Jakarta, dan pulang saat awan gelap telah menggelayut di sepanjang atap ibukota. 
Buta gue sih, ketika finally gue bisa dapetin apa yang gue mau, gue harus berdamai dengan itu. Even ketika gue dapetin semua keadaan ini ternyata rasanya ngga semanis yang gue bayangin, tapi gue nyoba buat ngehargain mimpi gue dulu. Iya, ini mimpi gue dulu yang sekarang udah jadi nyata loh. Dan dengan ini gue jadi bisa bersyukur lebih dan lebih lagi.

Itu kenapa gue heran, ketika banyak orang yang akhirnya bisa ngedapetin itu yang kata mereka adalah "dream job" tapi akhirnya mereka mengeluh selama mereka ngejalaninnya. mereka nyesel ngedapetinnya. Mereka lari ketika ada masalah. Dream Job kalian ternyata lebih baik jadi mimpi dong berarti?? Trus apa bedanya dengan mimpi lainnya? Mimpi ketemu Orlando Bloom, mimpi bisa jalan-jalan ke Macau sama keluarga kecil gue besok, mimpi bisa punya Perusahaan sendiri dan jadi bos yang disayangin sama bawahannya, atau mimpi bisa punya rumah sendiri di pusat Kota dengan garasi yang bagai showroom mobil, atau finally bisa jadi kakak sosialita yang punya barang branded segambreng. Apa bedanya kalo Dream Job yang udah nyata ketika mata terbuka tapi kamu masih mengeluh atas itu karena ternyata "kebahagiannya" tidaklah nyata?

Hidup itu singkat. Kalau dari hal sederhana saja kamu tidak pernah menikmatinya, kapan kamu mau mulai belajar bersyukur? Kasarnya begini deh, kalau kamu suka dengan orang yang suka berterima kasih, Allah juga kok. Kalau kamu nggak suka dengan orang yang nglunjak, Allah juga. Karena kita ini ciptaan Dia, maka bisa dipastikan sifat Dia pun ngga akan jauh dari kita, hanya saja sifatNya jauh lebih sempurna. Itu aja sih.. :)

0 komentar:

Posting Komentar