Ternyata menikah itu, banyak perkara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Menikahnya sih ya begitu saja. Berdiri diatas pelaminan selama 2 jam, mengikuti arahan pranotocoro dan fotografer untuk tersenyum sambil melakukan ini itu. Bangun pagi dan lelah dirias serta semangat mempertahankan kepala agar tidak jatuh ke belakang karena berat. Menikahnya ya sebatas itu.
Tapi ada beberapa hal setelah menikah yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Tentang bagaimana saya akhirnya sungguh bisa meladeni si suami dengan penuh persembahan layaknya budak. Tentang bagaimana akhirnya bisa melihat jari manis menggunakan cincin kawin. Akhirnya bisa mempunyai keluarga baru dan berada di tengah interaksinya.
Tapi ada satu hal yang saya tidak pernah bayangkan sebelumnya. Tentang bagaimana perkara menstruasi menjadi hal yang penting. Sejak awal menikah semua orang mendoakan saya itu, apalagi kalau bukan supaya cepat dapat momongan. Yang paling lucu karena si suami pun semangat memperlakukan saya seperti layaknya istri yang sedang hamil, suka elus elus perut dan suka takjub pas saya makan banyak padahal emang lagi laper.
Lalu sampai tiba ketika saya bilang, "kayaknya aku dapet deh, soalnya udah agak flek flek gitu..."
Saya bicara dengan bergetar, dengan takut-takut. Lalu dia memeluk sambil bilang, "kok aku sedih ya...". Tiba-tiba mata saya berair. Mata dia pun terlihat berkaca-kaca. Ini, adalah momen paling mengharukan yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Lalu tiba-tiba kami menjadi takut. Kami menjadi saling merasa bersalah. Dan kami pun menguatkan satu sama lain, "Besok kita coba lagi yaa. Nanti kita perhatikan lagi tanggal baiknya dan jangan kebanyakan kesibukan acara seperti kemarin." Sambil tersenyum. Memastikan satu sama lain sama-sama baik-baik saja.
Ternyata menikah itu memang mengajarkan banyak hal. Memaksa kita untuk belajar banyak hal. Semoga pembelajaran ini dan itu yang akan kami terima akan semakin menakjubkan. Mudah-mudahan kami bisa tetap kuat dan tawakal dalam menjalankan kapal rumah tangga yang sederhana ini. Bismillah, kapal kami siap melaju.
0 komentar:
Posting Komentar