Home

14 Apr 2012

akhirnya ngomong soal BBM juga

uda dari jaman ini pengen banget posting soal BBM yang nggak jadi naik per 1 April kemaren. entah harus bersyukur atau gimana ya, tapi yaudahlah. disini gue bukan mau ngucapin terima kasih sama pemerintah atau malah mulai ngeluh sama kinerja mereka yang masih acak adul itu.

well....perkara BBM ini sebenernya udah sering jadi kontroversi yang nggak selesai ya di Indo. dari dulu harga cuma  2500 ampe naik jadi 6000 ampe sekarang 4500 dan nggak jadi naik, ah....menurut gue itu fenomena yang wajar.

(nulisnya kaya sambil lagi gebukin meja, keyboard gue nggak enak sama sekali)



jadi gini, gue mau ngemukain beberapa pandangan yang sebenernya kita bisa dan nggak bisa nyalain pemerintah terus-terusan. gue ada cerita waktu dulu gw magang di Pertamina, mereka pernah cerita, kalau sebenarnya kesempatan mereka menjadi satu-satunya pengolah minyak di Indonesia itu antara menguntungkan dan tidak menguntungkan. menurut mereka malah lebih banyak ruginya kalau seinget gue. yang jelas, minyak yang mereka dapet dari hasil pengeboran di negeri sendiri itu harus mereka jual dengan harga rendah pada pemerintah demi pemerintah bisa menyediakan premium dengan yang tetep murah juga. padahal ni padahal, menurut mereka minyak yang ada di Indo itu kualitasnya bagus (kita kenal dengan nama Pertamax dan Pertamax Plus) dan mereka akhirnya terpaksa nggak menjual minyak-minyak mutu tinggi ini ke pemerintah karena jatuhnya bikin mereka rugi.

nah, dari sini lah akhirnya ada cerita. minyak-minyak Indonesia dengan kualitas wahid ini akhirnya dijual sama Pertamina ke dunia dengan harga yang jauh lebih tinggi. sedangkan untuk memenuhi kebutuhan BBM di Indonesia khususnya premium ini, Pertamina sendiri lebih milih untuk mengimport dari negara lain dengan kualitas yang nggak seberapa untuk kemudian mereka olah lagi sehingga bahan bakar ini bisa dipakai. jadi kalau misalkan pake bahasa makanan nih, Pertamax itu tempe nya, dan Premium itu tahu. Sama2 bisa dimakan, tapi energi dan cara pengolahannya apalagi rasanya kan jelas banget beda. oke, ini pandangan pertama. Jadi dari sini kita bisa ngeliat lah ya, kasian banget ini sebenernya si Pertamina. kita ini negara penghasil minyak bumi tapi kita masih mengimport minyak. macem negara agraris tapi kita juga masih import beras dari negara lain. kalo gini siapa yang bisa disalahin kita juga nggak pernah tau kan?

oke. pandangan kedua tentang adanya rencana pelarangan Pemerintah buat ngelarang penggunaan Premium, atau yang mereka bilang BBM subsidi ini buat dipake sama mobil-mobil klas middle-up. weits....kenapa bisa gitu? menurut mereka, subsidi ini tidak jatuh ke tangan yang pas. kita rakyat kecil kadang juga kesel sih kalo liat mobil keluaran tahun 2005 keatas (padhaal harganya belom tentu mahal juga), apalagi mobil-mobil dengan harga setengah miliar lebih pada antri di tanki premium. tapi pernah nggak sih terpikirkan, mereka ini juga bayar pajak loh. dan BBM ini kan barang massal yang SEHARUSNYA bisa dinikmati siapa aja. nah, masalah siapa-siapa yang boleh pake premium ini menurut gw ampe kiamat juga nggak bakal deh bisa dibenerin. jadi menurut gue, sebenernya premium ini milik bersama, hanya saja sekarang tinggal gimana mental dna moral rakyat mampu ini untuk membantu pemerintah, kerja sama bareng-bareng buat menyejahterakan rakyat kecil. pikir ulang lagi yuk...

pandangan ketiga. aneh ya, ketika pemerintah bisa nerapin tarif listrik dan air yang berbeda buat perumahan, industri, instansi pemerintah dan Mall & Hotel tapi mereka ngga bisa nerapin ini di dunia perbahanbakaran. sebenernya kalo dipikir metode yang mereka pake harusnya juga sama kan? terus kenapa jadi susah sih??

pandangan keempat. harga minyak dunia itu nggak selamanya stabil dan murah loh. pernah nggak sih kalian coba cek harga - harga minyak di dunia?? nih gue kasih referensinya...

Daftar Negara dengan Harga Minyak termahal :
1. Eritrea (Rp. 23.000 per liter)
2. Norwegia (Rp. 22.200 per liter)
3. Italias (Rp. 20.260 per liter)
4. Denmark (Rp. 20.190 per liter)
5. Monaco (Rp. 20.142 per liter)
6. Inggris (Rp. 19.333 per liter)
7. Prancis (Rp. 19.190 per liter)
8. Hong Kong (Rp. 18.690 per liter)
9. Jerman (Rp. 18.476 per liter)
10. Jepang (Rp. 15.690 per liter)
Daftar Negara dengan Harga Minyak Termurah :
10. Uni Emirat Arab ($ 0,37 atau Rp.4.300 per liter)
9. Bahrain ($ 0,27 atau Rp.3.159 per liter)
8. Qatar ($ 0,22 atau Rp.2.575 per liter)
7. Kuwait ($ 0,21 atau Rp.2.457 per liter)
6. Libya ($ 0,14 atau Rp.1.636 per liter)
5. Arab Saudi ($ 0,12 atau Rp.1.404 per liter)
4. Iran ($ 0,11 atau Rp.1.287 per liter)
3. Nigeria ($ 0,10 atau Rp.1.170 per liter)
2. Turkmenistan ($ 0,08 atau Rp.936 per liter)
1. Venezuela ($ 0,05 atau Rp.585 per liter)
 nah, Indonesia sendiri nih menurut sumber yang lain, masuk negara ke 19 dengan harga minyak termurah di dunia. dan kalian para mahasiswa masih suka demo buat ini?? edan!! daripada ngeluhin bbm, mendingan ngeluhin gimana caranya mengurai macet dan bikin pendidikan di Indonesia bisa dinikmati sama semua kalangan. bener nggak gue??

pandangan kelima. jadi teman-teman dan warga Indonesia yang terhormat. tolong jangan cxampur adukkan anggaran satu dengan anggaran yang lainnya. jangan cari kambing hitam buat disalah-salahin ketika harga BBM mau naik dan tiba-tiba para anggota dewan mau ngadain kunjungan kemana-kemana. gini nih, buat kalian yang pernah ngebikin event atau pernah idup di organisasi pasti tau kalo anggaran masing-masing itu nggak bisa digabungin dan menurut gue malah HARAM hukumnya. semua uang yang kluar ini ada tujuan dan pertanggung jawabannya. ngga ada lah hubungannya anggaran kunjungan sama anggaran untuk penyediaan BBM yang terbatas. ini emang Indonesia kalian pikir sekaya apa bisa terus-terusan ngasi BBM harga 4500 sementara harga minyak dunia terus naik. ya....anggota dewan emang ada, gw nggak mungkir, ada beberapa yang nggak bekerja menjalatkan amanat dari rakyatnya. tapi bisa nggak sih lagi-lagi kita nggak main generalisasi. hanya karena nila setitik rusak susu sebelanga?? iya sih, tapi ini moral satu orang yang bobrok, bukan berarti orang seruangan semuanya juga ketularan bobrok kan otaknya??

pandangan keenam. saya sebagai mahasiswa NGGAK TERIMA jabatan saya dibawa-bawa sama tu anak-anak yang ngaku berpendidikan tapi kelakuan barbar macam orang hutan gitu. iya iya, udah lulus, tapi gue masih punya kok karmas dan jas almamater UNS. oke, gue NGGAK SUKA sama demo apapun bentuknya. nyalahin pemerintah nggak bisa bikin anggaran yang bener, tapi merkea malah ngerusak fasilitas umum yang memaksa pemerintah bikin anggaran tambahan baru yang seharusnya TIDAK PERLU. bikin macet, bikin polusi. bikin jalan kotor, bikin suasana ati pengguna jalan was-was, merugikan puluhan perusaah dan siswa yang nggak bisa masuk atau jadi pulang lebih awal demi keamanan. ngakunya sekolah tinggi tapi kok apatis begitu. be wise please.

pandangan ketujuh. emang kalian pikir kalo BBM naik gaji nggak bakal naik apa? gini...gaji sih mungkin emang nggak naik, tapi tunjangan transportasi pastinya bakal bertambah. nah, harusnya disini yang kita lakuin adalah mecari alternatif bagaimana dengan uang terbatas kita masih bisa idup seperti saat uang kita berlebih. kalo emang BBM naik dan penggunaan kendaraan pribadi bikin alokasi membengkak, ya gantilah pake transportasi umum atau mungkin yang bikin sehat, jalan kaki atau sepeda. gw rasa sebenernya kita ini nggak kekurangan kok, kita ini cuma over-konsumtif dan over-gengsi. nggak mau dibilang nggak gaul atau nggak mau nggak makan enak. wake up guys, yang namanya hidup itu ujiannya tambah lama tambah susah, masa mau enak terus sih...

nah...akhirnya kelar deh ini ringkasan terpanjang gue seputar ribut BBM kemaren. basi ya?? nggak papalah, daripada gue ikutan demo ato malah tidak menggunakan hak bersuara sama sekali. gue emang nggak kasi solusi atau bermaksud memberi pembelaan apalagi ada maksud buat ngomporin, tapi rasanya ada baiknya kalo kita mulai berpikir cerdas yuk..

5 komentar:

  1. Tulisan bagus. Tema-tema daily life jg menarik tuh. Apa yg km liat di jalan, apa yg km denger dari obrolan di angkringan, atau apapun yg menjadi keseharian.
    Too much people talk about mainstream topics like this..

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke oke...that would be easy if i have an INTERNET CONNECTION in my house. ehm... *ga santai*

      Hapus
  2. HIDUP ZULFA! HIDUP MAHASIWA! Eh eh eh....

    Kalo ada yang berpendapat gini, paling suka dengerin aja deh. Sedikit komentar santai, muehehehee

    Gaji... oh, gaji... sebuah standar penghasilan Indonesia dan membandingkan dengan kenaikan yang ada. Padahal, penghasilan manusia gak cuma dari gaji doang. Setuju semuanyaaaa~~~ *tereak*

    Ah sudahlah, mari doakan semoga masyarakat Indonesia bisa berikhtiar dan bertawakal dan jadi lebih baik lagi. SALAM RESTORASI! :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda ya bahasa anak enterpreneur. hahaha...sip bang!!

      Hapus
    2. belum euy, masih belajar entrepreneur :))

      Hapus