Home

17 Apr 2012

analisis konsekuensi

analisis konsekuensi. satu frase yang gue temuin di novel yang baru banget gue baca, trilogi Blomvkist and Salander. buku fiksi kriminal yang menurut gue cakep banget karena bisa ngegambarin detail gimana sebuah peraturan dan ideologi dijalanin di suatu negara. dalam setting novel ini, sebutlah Swedia.

istilah analisis konsekuensi sering dipakai penulis buat ngegambarin pola pikir seorang antisosial bernama Lisbeth Salander yang jadi tokoh utama di novel ini, yang sebenarnya memiliki kemampuan IT diatas rata-rata, dengan sebuah ingatan fotografis yang awsome. dimana dia selama hidupnya dianggap seorang perempuan yang tidak kompeten hanya karena dia pernah berusaha membunuh ayahnya yang ternyata seorang pembelot dari Rusia semasa perang dingin. well...disini dia berusaha beberapa kali melakukan usaha pembunuhan kepada ayahnya yang berakibat dirinya menjadi incaran pembunuh bayaran satu Swedia selama puluhan taun.



semacam istilah yang lebih keren dari "think twice before you act". sebuah pemikiran sederhana bahwa setiap pilihan yang diambil pasti ada konsekuensinya. analisis konsekuensi disini bukan diartikan sebagai seberapa banyak pertimbangan yang dipikirkan ketika kita akan mengambil sebuah keputusan. tapi seberapa cepat kita mampu mengambil keputusan disaat keadaan genting dan tentu saja dengan memikirkan konsekuensi dari semua pilihan sikap yang diambil. kecepatan dan ketepatan. bukan cuma berpikir tepat, tapi juga berpikir cepat.

dengan ngebaca novel ini, gw ngerasa kebantu banget buat bisa jadi seseorang yang lebih rasional. dimana selama ini gue cuma bisa berpikir dari satu sudut pandang atau dua dan kesemuanya hanya melihat dari sisi yang hanya menguntungkan buat gue dalam waktu secepat-cepatnya. doing something instantly tanpa mikir bagaimana kelanjutan setelah gue berhasil mewujudkan tujuan gue itu, gimana imbasnya ke orang lain. nggak pernah terpikir di kepala gue sebelumnya bahwa melakukan sesuatu pelan-pelan itu bisa menghasilkan sebuah perencanaan yang lebih matang dengan hasil yang jauh lebih memuaskan. mungkin bisa diaplikasikan dalam konsep move on?? *lah....balik ngomongin move on lagi ujung2nya* hahahaha....

0 komentar:

Posting Komentar