jangan tanya kapan saya bosen ngetwit ato kapan saya bakal resign jadi pengguna twitter. karena twitter semakin sayang untuk ditinggalkan. karena twitter juga semakin serba memberi tahu serupa Google dalam rangkaian 140 karakter.
seperti nggak ada abisnya kalo ngomongin cerita tentang twitter. lagi-lagi isu seru nongol gara-gara twitter. sehubungan dengan lagi ramenya pilgub DKI yang ngusung 2 nama pasangan di putaran kedua Jokowi-Ahok dan Foke-Nara. bukan...bukan mereka yang perang di twitter. tapi 2 akun yang mana satunya akun anonim tersohor tanah air bernama @TrioMacan2000 dan satu akun pendukung Jokowi yang namanya @kurawa (ngga usah di link lah yaa...pasti pada punya twitter kan??).
27 Jul 2012
20 Jul 2012
prinsipnya hanya, tidak ada yang instan. bahkan jika mau mencapai angka 10 pun, kita harus memulainya dari angka 0 dulu. it means, untuk sukses pun kita harus belajar dari yang paling sulit.
katakanlah jika kamu langsung menyebut angka 10 ketika berhitung, kamu tidak akan tau ada apa saja di sebelum angka 10, bagaimana bentuk angka satu, dua dan tiga. kamu juga tidak akan tau berapa lama kamu harus menghitung untuk mencapai angka sepuluh. maka bekerja keraslah.
katakanlah jika kamu langsung menyebut angka 10 ketika berhitung, kamu tidak akan tau ada apa saja di sebelum angka 10, bagaimana bentuk angka satu, dua dan tiga. kamu juga tidak akan tau berapa lama kamu harus menghitung untuk mencapai angka sepuluh. maka bekerja keraslah.
Label:
random
19 Jul 2012
it's not Penolakan Kerja #3
"Jadi PR itu harusnya nggak kaya gini, jadi PR itu gampaaaanng...."
gue ngedenger kalimat itu meluncur dari mulut seorang anak D3 dari satu-satunya kampus negeri bonafid di tanah parahyangan yang punya FIKOM. FIKOM loh FIKOM. agak syok yah saya jadinya.
well...ini ceritanya gue lagi ngkutin sebuah training pra test di sebuah perusahaan asuransi besar di Indo. di hari pertama sih, ceritanya ada 6 peserta yang ikutan. tapi entah, lama-lama semua peserta mulai rontok satu per satu, sampai sore ini peserta yang tahan cuma tinggal 2 biji.
gue ngedenger kalimat itu meluncur dari mulut seorang anak D3 dari satu-satunya kampus negeri bonafid di tanah parahyangan yang punya FIKOM. FIKOM loh FIKOM. agak syok yah saya jadinya.
well...ini ceritanya gue lagi ngkutin sebuah training pra test di sebuah perusahaan asuransi besar di Indo. di hari pertama sih, ceritanya ada 6 peserta yang ikutan. tapi entah, lama-lama semua peserta mulai rontok satu per satu, sampai sore ini peserta yang tahan cuma tinggal 2 biji.
17 Jul 2012
15 Jul 2012
udah kebiasaan jadi orang yang tau arah atau dimanjakan orang yang tau arah. sekarang saat gue (tampak) kehilangan arah di kota orang, rasanya pengen punya mesin atm unlimited buat bayar taksi tiap hari.
Label:
random
9 Jul 2012
7 Jul 2012
2 hal yang sering saya bayangkan ketika hujan. Melihat kamu berputar sendirian bermain hujan di halaman rumah saya. Atau melihat kamu berlari keluar dari gerbang rumah saya, dengan menarik tangan saya.
Label:
sajak
4 Jul 2012
(sok ahli) terawangan iklan cagub DKI
lagi rame yah di tipi, nontonin para cagub DKI yang ini dan itu bikin iklan buat kampanye. efektifkah?? yah, jawabannya sih jelas cuma bisa dicari tau setelah hasil Pemilu-nya keluar. tapi sejauh pengamatan gue sebagai anak komunikasi, memang media kampanya secara audio visual itu lebih mudah diingat oleh pasar daripada media audio atau visual aja.
diingat sih oke, tapi apakah itu cukup kuat buat mengarahkan pasar untuk akhirnya 'membeli produk mereka' yang dalam hal ini jelas menjadi kata ganti dari 'memilih mereka sebagai Gubernur'. kalau gue sejauh ini sebenernya nggak tergantung dari seberapa kenceng mereka ngiklan sih. tapi lebih ke latar belakang dulu sebelumnya. ketenaran si cagub sebelum ngiklan lah yang menurut gue lebih bisa mempengaruhin apa pasar akhirnya bakal memilih mereka atau tidak. well...apalagi ini adalah level memilih seorang gubernur Ibukota, bukan mulih pilkada yang JELAS dan PASTI gue nggak pernah tau siapa mereka.
diingat sih oke, tapi apakah itu cukup kuat buat mengarahkan pasar untuk akhirnya 'membeli produk mereka' yang dalam hal ini jelas menjadi kata ganti dari 'memilih mereka sebagai Gubernur'. kalau gue sejauh ini sebenernya nggak tergantung dari seberapa kenceng mereka ngiklan sih. tapi lebih ke latar belakang dulu sebelumnya. ketenaran si cagub sebelum ngiklan lah yang menurut gue lebih bisa mempengaruhin apa pasar akhirnya bakal memilih mereka atau tidak. well...apalagi ini adalah level memilih seorang gubernur Ibukota, bukan mulih pilkada yang JELAS dan PASTI gue nggak pernah tau siapa mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)