Home

4 Jul 2012

(sok ahli) terawangan iklan cagub DKI

lagi rame yah di tipi, nontonin para cagub DKI yang ini dan itu bikin iklan buat kampanye. efektifkah?? yah, jawabannya sih jelas cuma bisa dicari tau setelah hasil Pemilu-nya keluar. tapi sejauh pengamatan gue sebagai anak komunikasi, memang media kampanya secara audio visual itu lebih mudah diingat oleh pasar daripada media audio atau visual aja.

diingat sih oke, tapi apakah itu cukup kuat buat mengarahkan pasar untuk akhirnya 'membeli produk mereka' yang dalam hal ini jelas menjadi kata ganti dari 'memilih mereka sebagai Gubernur'. kalau gue sejauh ini sebenernya nggak tergantung dari seberapa kenceng mereka ngiklan sih. tapi lebih ke latar belakang dulu sebelumnya. ketenaran si cagub sebelum ngiklan lah yang menurut gue lebih bisa mempengaruhin apa pasar akhirnya bakal memilih mereka atau tidak. well...apalagi ini adalah level memilih seorang gubernur Ibukota, bukan mulih pilkada yang JELAS dan PASTI gue nggak pernah tau siapa mereka.

hahaha....bodo amat sih siapa yang menang kalo gue. udah pada liat belom sih kalian iklan-iklannya si Fauzi Bowo ato yang lebih suka make nama beken Foke itu? gue aja nggak tau itu asal mula nama Foke dari mana. dan sepertinya gue cukup nista untuk nggak mencari tau apa arti namanya padahal gue menyandang titel S.I.Kom dan mengaku sebagai internet dan blogger addict. bukan karena apa, tapi karena gue emang nggak respek sama si Foke ini.

sebagai seorang public figure, menurut gue dia ini agak kurang mumpuni untuk dijadiin contoh. coba diliat waktu dulu pernah heboh ada cerita Foke ngacungin jari tengah saat foto. apa pula itu? Jokowi gaul, ngaku rocker sejati, tapi nggak pernah juga beliau foto walau pake baju gambar rocker internasional ternama tapi ngacungin jari tengahnya saat foto.

sebagai seorang yang kasarnya sudah colong start karena udah pernah jadi gubernur sebelumnya di medan yang sama, Foke juga nggak bisa mengambil hati rakyatnya (menurut gue). Banjir Kanal ngga jadi-jadi, pembangunan jalan layang yang lama (dan nggak terlalu fungsional menurut gue), penataan pedestrian yang nggak sesuai aturan (ini sempet jadi berita hot di beberapa stasiun TV gara-gara ada kasus Afriyani), banjir (ehm...kalo ini sih kota gue juga), nggak terkendalinya jumlah penduduk yang masuk dan pertumbuhan mall-mall yang nggak dibarengi dengan penghijauan yang layak, rasanya beliau ini emang nggak mampu buat ngelola DKI (kayaknya abis ini post gue kena report as spam deh ama tim sukses-nya Foke), muehehehe...

nah, lewat iklan-iklan kampanyenya yang sekarang malah makin memaparkan kinerja apa-apa saja yang belom kelar dari si cagub nomor coblos 1 ini. dia sih niatnya di iklan "telah berhasil membangun bla bla bla, akan membuat menjadi bla bla bla...." tapinya kalo diliat antara berhasil dan tidaknya mungkin perbandingannya yang selesai dan tidak selesai nyampe 40:60. waw sekali!

semakin nggak respek ketika dia mulai ngiklanin kampanye, pake nyindir2 cagub lain (entah gue sensitif apa ya karena yang disindir itu Jokowi, gue tim sukses dalam hati nya si Jokowi nih ceritanya). menggunakan beberapa orang berlogat Jawa ngapak sebagai talent, mereka ngobrol sambil nyeplos yang dalam bahasa Indonesia nya kurang lebih jadi seperti ini : jabatan yang disana aja belom kelar kokudah mau nyari jabatan lain yang posisinya lebih tinggi. waw! menurut saya itu NORAK!

semua punya opini seperti itu memang, pun gue. tapi sepertinya opini kasar seperti itu nggak layak diungkapkan dalam iklan yang niatnya ceritanya mau ngebranding personality. iklan-iklan sebelumnya sih oke-oke aja menurut gue, bahkan banyak versi dari iklan si Foke yang bahkan gue denger sampe masuk jaringan bioskop 21 menurut gue itu keren dan gue jamin bisa menjaring lebih banyak 'pasar' buat memilih beliau. tapi kalau 'pasar' yang pinter pasti akan menangkap bahwa konsentrasi si Foke ini cuma buat menang dan menjatuhkan, bukan orientasi ke perbaikan Jakarta-nya sendiri.

pasar memang bosan dengan janji, apalagi yang muluk-muluk. tapi justru itu, cuma janji yang bisa mempengaruhi pasar untuk memilih si 'brand' (terlepas dari reputasi yang sudah melekat ke masing-masing 'brand'). nggak usah semua 'pasar' diburu, tapi tentukan saja segmen primer dari tiap iklan. macem Jokowi yang emang udah handal buat ngedeketin hati pedagang (semasa di Solo), dan dia lakukan lagi itu untuk kampanyenya di Jakarta. ngga perlu janji 'tiga tahun bisa' juga macem cagub yang lain, tapi dilihat saja dari history, personality dan reputasi yang udah ada. ati-ati ntar kalo 3 tahun ngga ada perubahan, sampe disuruh lengser nggak mau sampe ada demo gede-gedean lagi, makan korban lagi, malah repot sendiri kan?

be smart voter!

2 komentar:

  1. ini foto jokowi pas Rock in Solo, beliau pake kaos Lamb of God \m/

    http://4.bp.blogspot.com/-NhSqZgEMk3M/TnquJYoJz1I/AAAAAAAACB8/reOSRjmZ-GE/s1600/RIS_Jokowi%2527.jpg

    BalasHapus
  2. ini foto jokowi pas Rock in Solo, beliau pake kaos Lamb of God \m/

    http://4.bp.blogspot.com/-NhSqZgEMk3M/TnquJYoJz1I/AAAAAAAACB8/reOSRjmZ-GE/s1600/RIS_Jokowi%2527.jpg

    BalasHapus