Nanti akan aku ceritakan kepada kalian bagaimana aku mengenal dia. untuk sementara kalian hanya harus berpikiran bahwa semua yang ada antara aku dan dia adalah kehendak Tuhan. singkat kata, sebut saja kami bertakdir untuk mengenal satu sama lain.
dan bahwa yang harus kalian dengarkan saat ini adalah bagian yang paling tidak menyenangkan ketika seseorang jatuh cinta. bukan cinta yang tak terbalas. bukan cinta yang tidak dikembalikan. bukan pula cinta yang yang tidak diberi kepercayaan. satu kata penuh makna yang menyiksa semua orang. rindu.
elah, bisa bilang rindu. pencitraan jatuh cinta mungkin sedang saya pasarkan. tapi bagaimana kalau ini bukan sebuah pencitraan? bagaimana kalau ini adalah sebuah permainan peran menjadi seorang Juliet?
30 Okt 2012
29 Okt 2012
Hujan, Hot Chocolate dan Kamu
Pagi ini aku tersenyum sambil menikmati segelas kopi dan membaca satu per satu barisan-barisan pesan yang masuk ke seluler qwerty putih di meja makan. sembari mengenang kejadian beberapa waktu lalu. hujan, Hot Chocolate dan kamu. sepertinya aku mulai terbawa suasana. atau mungkin aku yang membawa diriku pada suasana yang sedang berlangsung.
aku lupa kapan aku bisa bercerita bahagia tentang hujan. aku dan hujan. aku tidak pernah terlalu suka dengan hujan selain aroma tanah basah yang keluar dari permukaan aspal yang panas saat tetesan air pertama kali menyentuhnya. aku mencoba mengenangnya lagi seperti sebuah dongeng pengantar tidur.
aku lupa kapan aku bisa bercerita bahagia tentang hujan. aku dan hujan. aku tidak pernah terlalu suka dengan hujan selain aroma tanah basah yang keluar dari permukaan aspal yang panas saat tetesan air pertama kali menyentuhnya. aku mencoba mengenangnya lagi seperti sebuah dongeng pengantar tidur.
27 Okt 2012
an unspoken mind of a son
There's no freedom of speech in my house.
My mouth is sealed by ridiculous ideology from their belief.
My hands are tied by the responsibility to fulfill any kinds of their wishes.
My foots are amputated by the fact that I can't go anywhere to fulfill my callings to be the part of the glorious coutoure of the world.
itu tulisan saya ambil dari sebuah status salah seorang teman di status Facebook. saya memang tidak begitu mengenal baik bagaimana kehidupan pribadi si pemilik status ataupun keluarganya. hanya saja saya memang pernah sekali berinteraksi dengan mereka. dan dari situ pun saya mengetahui bahwa orang tua dari si pemilik status merupakan orang tua yang cinta kepada anaknya dengan cara yang keras. ah, tidak hanya kepada anaknya sebenarnya, saya pun pernah termaki oleh mereka. yah, saya anggap saja yang mereka lakukan adalah hal yang tidak sengaja.
Hari Blogger dan seorang Blogger (?)
mungkin saya mengambil cara yang salah untuk memulai setiap pagi. seringkali saya merasa jenuh ketika melihat bahwa jam di dinding bahan belum bergerak 3 putaran dari pertama kali saya melihatnya setiap membuka mata, jam 5 pagi. saya sudah kehabisan cara untuk menghabiskan pagi selain dengan kopi, tertawa sejenak dengan keluarga di meja makan sambil menemani si bungsu sarapan, atau dengan duduk di depan monitor 17 inch dan musik mengalun dari box speaker hitam.
saya bukan pembaca koran cetak yang butuh tempat luas untuk membuka lembaran demi lembarannya. pun bukan wanita yang selalu menata kembali rak buku-nya yang mulai tercover debu-debu tipis pasca menyapu lantai. saya agak kurang sistematis dalam menghabiskan pagi.
pagi ini pun saya mulai dengan urutan yang tidak sama. menunggu alarm berbunyi sejak 30 menit dari waktu seharusnya saya menekan 'dismiss' masih di kasur dengan lampu padam, sambil menukmati cahaya yang mulai berbayang di balik korden krem merah marun di jendela kamar. duduk bersimpuh di atas sajadah merah segera setelah alarm 5.00 berbunyi dari BlackBerry putih yang tergores disana sini. kembali ke kamar dan merapikan bantal yang tercecer setelah semalam mati-matian berusaha tidur dengan hidung yang seperti tak memiliki lubang. menikmati kopi buatan anak ketiga mama sambil berbincang dengan keluarga kesayangan tentang anak tetangga yang baru saja lahir semalam.
dan ketika satu per satu personil keluarga mulai keluar dari pintu depan rumah, saya mulai panik tentang bagaimana saya harus menghabiskan pagi yang masih panjang sampai saya mengetahui bahwa ini adalah hari Blogger nasional. Blogger?? seberapa pantas saya menyebut diri saya seorang blogger??
dengan tidak lagi menulis satu post per hari rasanya blog saya tak lagi menarik untuk dibaca. bahkan saya sendiri mulai bosan dengannya. ide saya mulai hilang. atau habis. atau karena saya terlalu banyak memiliki cerita dan kenangan yang ingin saya bagi, hanya saja saya tak begitu pandai untuk memilahnya mana yang ingin saya kenang lagi esok ketika saya membacanya.
pagi ini saya membuka halaman bacaan dan mencoba kembali beramah tamah dan kembali bertamu ke beranda orang. ah, setidaknya saya berusaha menjadi tetangga yang baik sekalipun saya tak pernah memberi suguhan yang mengenyangkan ketika mereka berkunjung ke beranda saya. saya mencoba kembali bersosialisasi di dunia rumah maya. jadi, selamat hari Blogger dear Bloggers.
22 Okt 2012
my goal is a dream
kalau bisa dibilang, mungkin ini baru pertama kalinya selama 23 tahun gue hidup sebagai seorang Zulfa Aulia, gue bisa pegang teguh janji gue lebih dari 6 bulan. dan dengan godaan yang sedemikian besarnya. rasanya sama susahnya dengan menahan diri untuk nggak curhat masalah cinta-cintaan disini. sama susahnya dengan ngga ngasi gula lebih dari 3 sendok ke satu gelas es teh. atau sesusah makan mie ayam ngga pake saos.
belajar itu memang butuh proses. dan ya, inilah yang gue jalanin sekarang. prosesnya. belajarnya. kalau ada yang pernah bilang bahwa hidup itu harus punya target, mungkin gue satu-satunya yang paling susah ngelaksanain itu ampe sekarang. bikin prioritas juga gue mati-matian, apalagi bikin target hidup.
but yeah, akhirnya gue ngerasain sih. i need a goal of life. gue harus punya satu tujuan. at least, even gue nggak punya rencana hidup jangka panjang, gue harus punya sesuatu tujuan di waktu dekat. yah kalau gue nggak mau menyebut itu sebuah target, tujuan atau ending, gue akan menyebut itu sebuah mimpi. dan sekarang, gue masih bermimpi menjadi seorang pekerja.
ah, sederhana saja. gue pengen jadi pekerja. dengan pekerjaan yang direstui orang tua. dengan hasil yang cukup layak untuk gue persembahkan di akhir bulan pertama ke mereka. ngga muluk-muluk, gue cuma pengen segara bangun dari mimpi gue bahwa gue telah berhasil nyerahin satu bulan keringat gue ke mama. seperti apa yang pernah Nenek gue nasehatin entah libur lebaran yang kapan. dan yaa....sejak saat itu gue mulai ngebangun pondasi mimpi gue. jadi pekerja, berpenghasilan, take the 1st paycheck for my mom.
pondasi selanjutnya yang gue bangun, skip deh urusan yang lainnya. cinta? bagian ini yang paling berat. baru kali ini juga gue bener-bener bisa mengabaikan yang namanya ego, nafsu, hasrat dan wahtsoever lah itu namanya. and hell yeah, gue bener-bener sangat terbiasa dan terlampau sangat nyaman dengan kehidupan gue yang sekarang. no man, no love, no tears, no scream, no lies, no cheat, no missing. welcome freedom!
living with my whole family, best friends ever, new peoples with their each story. tinggal usaha maksimal biar bisa sampai antiklimaks, bisa segera bangun dan bikin mimpi yang baru. bukan, sungguh mimpi baru gue selanjutnya bukan menikah :D
belajar itu memang butuh proses. dan ya, inilah yang gue jalanin sekarang. prosesnya. belajarnya. kalau ada yang pernah bilang bahwa hidup itu harus punya target, mungkin gue satu-satunya yang paling susah ngelaksanain itu ampe sekarang. bikin prioritas juga gue mati-matian, apalagi bikin target hidup.
but yeah, akhirnya gue ngerasain sih. i need a goal of life. gue harus punya satu tujuan. at least, even gue nggak punya rencana hidup jangka panjang, gue harus punya sesuatu tujuan di waktu dekat. yah kalau gue nggak mau menyebut itu sebuah target, tujuan atau ending, gue akan menyebut itu sebuah mimpi. dan sekarang, gue masih bermimpi menjadi seorang pekerja.
ah, sederhana saja. gue pengen jadi pekerja. dengan pekerjaan yang direstui orang tua. dengan hasil yang cukup layak untuk gue persembahkan di akhir bulan pertama ke mereka. ngga muluk-muluk, gue cuma pengen segara bangun dari mimpi gue bahwa gue telah berhasil nyerahin satu bulan keringat gue ke mama. seperti apa yang pernah Nenek gue nasehatin entah libur lebaran yang kapan. dan yaa....sejak saat itu gue mulai ngebangun pondasi mimpi gue. jadi pekerja, berpenghasilan, take the 1st paycheck for my mom.
pondasi selanjutnya yang gue bangun, skip deh urusan yang lainnya. cinta? bagian ini yang paling berat. baru kali ini juga gue bener-bener bisa mengabaikan yang namanya ego, nafsu, hasrat dan wahtsoever lah itu namanya. and hell yeah, gue bener-bener sangat terbiasa dan terlampau sangat nyaman dengan kehidupan gue yang sekarang. no man, no love, no tears, no scream, no lies, no cheat, no missing. welcome freedom!
living with my whole family, best friends ever, new peoples with their each story. tinggal usaha maksimal biar bisa sampai antiklimaks, bisa segera bangun dan bikin mimpi yang baru. bukan, sungguh mimpi baru gue selanjutnya bukan menikah :D
21 Okt 2012
my late post for 1010
baru taun ini sepertinya gue ngga bikin postingan di 1010. the best date ever. entahlah, di umur 23 ini sepertinya gue nggak lagi pengen berbicara banyak tentang apa hasil di 22 dan apa yang menjadi resolusi di 23. somehow, gue cuma negjalanin apa yang udah jadi prior gue selama ini. belajar buat mengatur dan memegang prior tetap di urutan pertama itu jaaaaaaauuuuh lebih susah daripada bikin caleidoskop 22 tahun gue dan rancangan resolusi di 23.
tapi rasanya tetep ngga ada salahnya sih, mengucap syukur tak terkira atas semua izinMu sehingga aku masih bisa merasakan 1010 dengan senyum. tau apa kado paling indah gue taun ini? wisuda lelaki kesayangan gue si Ais. nama yang imut kan? iyalah, dia adek gue. Happy Graduation, boy. semoga segera dapet kabar penempatan dan kabarnya tidak mengejutkan ya :)
dan rasanya ngga ada salahnya juga sih memproklamirkan: Happy Bornday, Aulia. May Allah bless you. Always.
tapi rasanya tetep ngga ada salahnya sih, mengucap syukur tak terkira atas semua izinMu sehingga aku masih bisa merasakan 1010 dengan senyum. tau apa kado paling indah gue taun ini? wisuda lelaki kesayangan gue si Ais. nama yang imut kan? iyalah, dia adek gue. Happy Graduation, boy. semoga segera dapet kabar penempatan dan kabarnya tidak mengejutkan ya :)
dan rasanya ngga ada salahnya juga sih memproklamirkan: Happy Bornday, Aulia. May Allah bless you. Always.
Label:
Aulia,
family,
me and GOD
13 Okt 2012
belajar dari teknologi
Sungguh deh ketika Allah telah berkehendak, tak ada satu mahkluk pun yang bisa mengelaknya.
Adalah satu siang di salah satu Minggu ini ketika gue sedang transit dirumah Om gue di Brebes, keluarlah pembicaraan tentang Adek bungsu gue yang ceritanya lagi sakit, entah kenapa jari-jarinya macem orang orang keram seharian yang bikin jari-jari itu nggak bisa digerakin sama sekali macem orang stroke. nggak tahan rasanya denger dia nangis sepanjang malem dengan jari-jari yang nggak terlipat kaku seperti entah ada sesuatu yang menahan jarinya.
diceritakannya sama Om gue seseorang yang bisa ngobatin penyakit dengan menggunakan batu yang ditusukin ke urat syaraf. ketika bertemu dengan sang ahli, beliaupun bercerita:
Adalah satu siang di salah satu Minggu ini ketika gue sedang transit dirumah Om gue di Brebes, keluarlah pembicaraan tentang Adek bungsu gue yang ceritanya lagi sakit, entah kenapa jari-jarinya macem orang orang keram seharian yang bikin jari-jari itu nggak bisa digerakin sama sekali macem orang stroke. nggak tahan rasanya denger dia nangis sepanjang malem dengan jari-jari yang nggak terlipat kaku seperti entah ada sesuatu yang menahan jarinya.
diceritakannya sama Om gue seseorang yang bisa ngobatin penyakit dengan menggunakan batu yang ditusukin ke urat syaraf. ketika bertemu dengan sang ahli, beliaupun bercerita:
Label:
ear,
family,
me and GOD,
mind,
random
7 Okt 2012
Ilusi
Dan tiba-tiba semua begitu tajam memandangku
dan berkata bahwa ini semua adalah salahku
Tapi aku sangat menginginkan dia
Ingin terbang jauh tempat awan dan bintang bercengkerama
Aku bingung
merasa tersudut dan terdesak
Aku menahan untuk bertanya pada diriku
bagaimana semua itu terjadi
Aku menahan untuk menutup mataku
Tapi aku tak bisa menghalangimu pergi
Dapatkah aku mempercayai ini
seperti sebuah tipuan yang sempurna?
dan berkata bahwa ini semua adalah salahku
Tapi aku sangat menginginkan dia
Ingin terbang jauh tempat awan dan bintang bercengkerama
Aku bingung
merasa tersudut dan terdesak
Aku menahan untuk bertanya pada diriku
bagaimana semua itu terjadi
Aku menahan untuk menutup mataku
Tapi aku tak bisa menghalangimu pergi
Dapatkah aku mempercayai ini
seperti sebuah tipuan yang sempurna?
Langganan:
Postingan (Atom)