Semua yang didapatkan dengan hasil jerih payah sendiri memang selalu lebih memuaskan |
29 Apr 2013
28 Apr 2013
Kartini celebrations at Radiant
kami memang bukan Kartini yang bisa menerbitkan cahaya setelah kegelapan. Kami mungkin juga bukan Kartini yang menggebu-gebukan arti dan makna emansipasi. Tapi kami menghargai makna sejarah. Bahwa kami adalah bangsa yang besar, karena selalu menghargai sejarah, dengan berfoto-fotoo :3
23 Apr 2013
seuntai selamat pagi
Ini entah kali keberapa kita berpapasan di lorong sempit berundak dengan beberapa anakan yang aku injak, yang kamu pijak. Semua masih sama.
Aku masih saja berjalan dengan kepala menunduk. Kamu masih saja berjalan dengan pandangan lurus kedepan. Tanganku sibuk menggenggam jari jemariku sendiri. Tanganmu asyik memainkan ujung pulpen. Hanya raga kita yang bertemu. Mata kita tidak. Pikiran kita entah. Hati kita belum. Mungkin.
Aku berharap saya memiliki keberanian untuk memberi kamu lebih dari sepasang mata dari kejauhan. Mungkin segaris senyum. Atau satu oktaf nada berbunyi "hai". Atau sebuah percakapan singkat yang bisa menggantikan derap langkah kita yang mulai malas. Seuntai "selamat pagi" terdengar cantik.
Iya. Aku akan mencobanya nanti. Nanti setelah aku berhasil menahan langkahku untuk tidak memutar arah setiap melihatmu berada di ujung tangga yang akan aku lewati.
Aku masih saja berjalan dengan kepala menunduk. Kamu masih saja berjalan dengan pandangan lurus kedepan. Tanganku sibuk menggenggam jari jemariku sendiri. Tanganmu asyik memainkan ujung pulpen. Hanya raga kita yang bertemu. Mata kita tidak. Pikiran kita entah. Hati kita belum. Mungkin.
Aku berharap saya memiliki keberanian untuk memberi kamu lebih dari sepasang mata dari kejauhan. Mungkin segaris senyum. Atau satu oktaf nada berbunyi "hai". Atau sebuah percakapan singkat yang bisa menggantikan derap langkah kita yang mulai malas. Seuntai "selamat pagi" terdengar cantik.
Iya. Aku akan mencobanya nanti. Nanti setelah aku berhasil menahan langkahku untuk tidak memutar arah setiap melihatmu berada di ujung tangga yang akan aku lewati.
16 Apr 2013
12 Apr 2013
dududu~
Ini keadaan yang sangat tidak menyenangkan. Dimana kamu
tidak mampu dengan terbuka mengungkapkan betapa kamu sangat bahagia. Hanya
dengan melihatnya. It’s kinda a silly thing.
Kalian pernah menyukai seseorang, yang bahkan hanya melihat
bayangannya sejenak saja sudah cukup membut harimu lebih berwarna? Kalian
pernah menyukai seseorang, dimana melihatnya bisa tersenyum dan berbicara
bahagia dengan orang lain sudah bisa
menarik garis bibirmu lebih tinggi? Kalian pernah menyukai seseorang, dimana
melihatnya yang sedang asyik dengan pekerjaannya dan lawan bicaranya menjadi
film paling mengasyikkan?
Lagi, saya mengalami satu keadaan dimana mengagumi lebih
menyenangkan dibandingkan berpacaran dengan pacar paling tampan sekalipun. I never bored to see. I
never feeling empty when he didn’t appear. I even don’t wanna get closer to him. Agak-agak teenager geli-geli
gimana gitu ya? Yasih...mau gimana lagi. Emang masih teenage. ahahahahasial -______-"
Ah dunia, lagi-lagi menggoda saya. Keteguhanku sedang diuji.
Tenang Allah, aku sepertinya masih tahan untuk tidak membuat diriku lebih dekat
dengannya. Setidaknya sekarang. Hahahaa....lemes >,<
Cerita tentang Ibu Tiri
Lagi terusik dengan konsep ibu tiri sebenarnya. Terusik gara-gara beberapa waktu
belakangan saya lagi sering pulang kampug ke tempat nenek di Purwakarta, dan
disini tinggal ponakan gue yang masih SD dan sedikit bingung dengan konsep Ibu
tiri.
Ponakan saya ini memang
ditinggal Ibunya sejak dia kecil karena sakit. Ibunya meninggal ketika
dia seharusnya sedang membutuhkan total peranan seorang Ibu dalam perkembangan
eksistensinya. Dan malangnya, adik perempuannya saat itu baru berusia 1 tahun.
Dan ya...sejak Ibunya meninggal, akhirnya diputuskan bahwa ponakan gue yang
tertua tinggal sama nenek gue di Purwakarta dan adeknya ikut pindah dengan
Ayahnya yang akhirnya menikah lagi beberapa tahun kemudian.
Agak ironis memang ketika sang kakak yang seharusnya jauh
lebih mengenal Ibunya, malah tidak teralu pusing dengan adanya peran Ibu
barunya. Sedangkan si adek yang notabene sekarang masih kelas 2 SD
begitu kritis dalam mengartikan konsep Ibu tiri di kepalanya. Kalau saya
pikir lagi mungkin karena sang kakak bisa tumbuh dalam didikan nenek saya yang
baik (mana ada nenek ngga sayang cucu, itu pikiran sederhana saya). Terlebih
karena memang sang kakak tinggal bersama nenek saya sejak dia masih pipis di
popok sampe sekarang udah pake pembalut.
10 Apr 2013
2 Apr 2013
tinggikan target, pantaskan diri
bicara tentang hidup itu memang tidak ada habisnya. saya hari ini baru saja presentasi. didepan 3 jajaran Board of Director kantor tempat saya kerja. rasanya luar biasa. tim gue serasa jadi guest star. dan yang paling menakjubkan bahwa karena saya lagi-lagi mendapat banyak ilmu.
Yah, sebut saja ilmu baru tentang scope of work. Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan. saya mengambil sendiri satu pelajaran hari ini. dari bagaimana saya presentasi. dari bagaimana saya dan tim saya menyampaikan materi. dari bagaimana saya mendengarkan dan memahami bagaimana diskusi menarik bisa terjadi diantara kami, yang notabene adalah new worker dan mereka yang paham benar tentang bagaimana the real office of us.
bahwa mereka tau kami ingin menjadi besar, dan mereka tidak membatasi kami untuk jadi besar. pun tidak mengajari kami bagaimana caranya menjadi besar. tapi disini sayalah yang harus berusaha sendiri.
meninggikan target pencapaian. maka pantaskan diri untuk mencapai target tersebut. target tinggi dengan effort yang rendah tidak akan menghasilkan apa-apa. tidak juga nyaris pencapaian. nyaris penyesalan mungkin yang ada.
iya, kalo mau deketin mas yang unreachable ya pantaskan diri jup... #salahfokus
Yah, sebut saja ilmu baru tentang scope of work. Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan. saya mengambil sendiri satu pelajaran hari ini. dari bagaimana saya presentasi. dari bagaimana saya dan tim saya menyampaikan materi. dari bagaimana saya mendengarkan dan memahami bagaimana diskusi menarik bisa terjadi diantara kami, yang notabene adalah new worker dan mereka yang paham benar tentang bagaimana the real office of us.
bahwa mereka tau kami ingin menjadi besar, dan mereka tidak membatasi kami untuk jadi besar. pun tidak mengajari kami bagaimana caranya menjadi besar. tapi disini sayalah yang harus berusaha sendiri.
meninggikan target pencapaian. maka pantaskan diri untuk mencapai target tersebut. target tinggi dengan effort yang rendah tidak akan menghasilkan apa-apa. tidak juga nyaris pencapaian. nyaris penyesalan mungkin yang ada.
iya, kalo mau deketin mas yang unreachable ya pantaskan diri jup... #salahfokus
Langganan:
Postingan (Atom)