Home

24 Sep 2013

Seperti layang-layang yang tidak ingin aku terbangkan

Aku suka. Aku suka ketika kamu tertawa dengan  lepas saat bercakap dengan lawan bicaramu. Terlihat begitu bertolak belakang ketika kamu sedang berhadapan dengan LCD kecil di meja kerja kamu. Aku suka ketika melihat wajah kamu berkerut sambil memandang kolom-kolom tabel di monitor kerjamu. Aku suka ketika melihat kamu terjalan begitu terburu-buru saat sedang mengajar waktu, yang kamu sendiri tahu bahwa kamu tak akan pernah sanggup menangkapnya.

Iya, seperti aku yang begitu jauh berada di belakangmu. Selalu duduk sekurangnya 20 meter dari kamu hanya untuk bisa melihat kamu menarik garis bibirmu  ketika sedang asyik bercakap dengan orang lain. Selalu berdiri di belakangmu, setidaknya untuk melihat kamu sedang berjalan menuju entah apa atau siapa yang ada di depanmu. Dan berlari dalam bayanganmu. Dekat, namun tak terlihat.

Ternyata seperti ini rasanya mencintai kamu. Seperti sedang bermain dengan layang-layang yang terbang dan berwana transparan. Cantik, melayang tinggi, tapi hanya bisa aku nikmati dari jauh. Mungkin yang akan aku lakukan hanya membiarkan layang-layang itu tetap terbang di langit. Karena jika aku meraihnya, aku khawatir akan merusaknya dan tak akan pernah membiarkannya terbang lagi. Toh aku juga tak tau apa yang akan aku lakukan dengan layang-layang yang tak ingin aku terbangkan. Iya....seperti itu rasanya mencintai kamu.

0 komentar:

Posting Komentar