Home

7 Des 2012

Terlalu Banyak yang Happening di Negara Ini

Agak sedikit banyak babibu ya maunya masyarakat negara ini. Pemerintahan makin morat - marit, rakyatnya makin bahlul pake demo sama keasikan lempar bom disana sini. siapa melayani siapa kalo ini? saya mulai pusing kalau liat berita di tivi akhir-akhir ini. dimana media mulai tidak bisa membedakan mana kasus yang layak diangkat ke ranah publik, dan kasus mana yang sebaiknya tidak dibesar-besarkan.

sebut aja kasus pertama soal bang Haji Rhoma Irama yang konon (saya harap ini juga cuma mitos) katanya mau nyalon jadi capres 2014. sah sih ketika seseorang emang merasa ingin dan mampu mencalonkan diri jadi capres. tapi yang perlu diperhatikan disini, bahwa Indonesia ini negara maritim (asli ini ngga ada hubungannya) yang terdiri dari beribu-ribu pulau, dengan agama dan kepercayaan yang beragam. yakin Bang Haji bisa ngajak pecinta musik jazz atau pembaca Al-Kitab untuk mau memilih beliau, memajukan Indonesia bersama beliau. sementara beliau saja adalah penganut Islam garis keras yang suka ikut mencekal ini dan itu. Ya kalo bisa kasih libur ke kita selama Ramadhan kayak jaman Alm. Gus Dur masih menjabat sih nggak masalah. tapi kalo cuma mau mengeksiskan dunia politik yang lagi morat marit gara-gara rame sama seleb, mending nggak usah aja lah.

ato ini yang lagi happening, mas Aceng yang rame gara-gara dianya so lucky man bisa nikahin abege cuma 4 hari abis itu ditinggal pergi. terus jadilah dituntut mundur sama warganya gara-gara dianggap tidak layak menjadi panutan rakyat. saya bingung ya, jadi sebenernya pemimpin di negara ini tuh peranannya sebagai pelayan masyarakat yang berarti harus menunjukkan kinerja yang baik, atau sebagai panutan masyarakat yang berarti bahwa moral dan kehidupan pribadinya juga bisa diekspose (atau dicampuri) kapan aja? ya emang sih ya, bapak Aceng yang terhormat ini emang belom kedengeran reputasi baiknya yang bisa bikin rakyatnya ngerasa sayang karena ternyata beliau berkelakuan seperti itu. tapi ya....mungkin besok lagi sebaiknya media juga bisa membantulah, mana yang layak dibesar-besarkan mana yang tidak.

mau tau yang layak dibesar-besarkan?? Andi Malarangeng jadi tersangka kasus Hambalang baru deh layak untuk dibesar-besarkan. secara, semua hal yang merugikan negara (yang duitnya juga masih ngutang dan ada sebagian uang rakyat juga) ini memang patut untuk ditindak tegas. nah, ini baru pantes kalo beritanya ada di TV dan nggak habis-habis. atau kenapa mas Anas Urbaningrum sampe sekarang belom juga dijadiin tersangka kasus wisma atlet. hal-hal ini yang lebih patut digembar gemborkan daripada ngurusin Angelina Sondakh tau-tau udah hamil tiga bulan (mungkin gara-gara dia kalo pacaran tidurnya berduaan, kaya di lagu dangdut itu lhoh...)

sementara para pejabat asik tidur sana sini, rakyatnya juga ngga kalah. pake main lempar bom kesana kesini. demo-demo minta upah dinaikin, yang cuma bikin macet sama nambah bikin rugi negara dan banyak pihak lainnya. sibuk ngaku-ngaku sebagai front pembela ini itu padahal yang dibela juga nggak pernah ngerasa butuh front-front yang hanya membodohkan moral bangsa itu. kami yang berpendidikan nggak secetek itu kali, bikin front-front pembela something yang cuma bisa teriak-teriak atau bakar ban sama foto pejabat dijalan, atau mogok makan yang malah berujung penyakit ketika kami merasa tidak sependapat atau malah ingin menentang kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh petinggi-petinggi negara kita.

daripada sibuk mencekal pejabat yang ini atau yang itu, mending ikut nyemangatin Pak Abraham Samad buat terus membasmi para pencuri uang negara. Atau berdiri tanpa kenal lelah dibelakang pak Timur Pradopo biar beliau bisa membenahi aparatur kepolisian yang mulai banyak oknum-oknum nakalnya. Atau setidaknya belilah bukunya Chairul Tanjung, biar tak banyak cakap itu mulut buat koar-koar dan bikin macet jalanan... (ini asli bukan promosi, saya juga belom baca kok).

0 komentar:

Posting Komentar