Home

14 Sep 2011

get the bad one free

sebenarnya semua tergantung bagaimana kita menanamnya. ya...apa yang kita dapat atau alami sekarnag sebenarnya hanya sebuah cerminan dan hasil dari apa yang pernah kita lakukan di masa lalu. bagaimana sekarang kamu menjalani kehidupan kamu sebagai mahasiswa, sebagai anak, sebagai seorang sahabat, sebagai bagian dari makhluk sosial atau sebagai bagian dari pasangan kamu. semua tergantung bagaimana kamu bersikap dahulu. hasilnya, tidak akan jauh berbeda kok.

dulunya saya tidak percaya dengan kata-kata yang baik dapet yang baik, yang jelek dapet yang jelek. tapi itu sepertinya itu sudah menjadi hukum alam, dan nggak bisa diapa-apain. bukan baik dalam artian secara fisik. tapi ini lebih kepada attitude dan ya...kembali pada apa yang pernah kamu lakukan di masa lalu. tapi akhirnya toh saya mengalami sendiri. sebut saja cerita saya adalah salah satu bukti nyata yang paling dekat dengan saya.

dulu, saya adalah seorang anak berkecukupan yang bisa dibilang suka sekali menghambur-hamburkan uang. bukan uang saya tentu saja. namun entah bagaimana caranya saya harus bisa memuaskan apapun keinginan saya saat itu dengan segala cara. shopping, travelling, ngopi, telponan berjam-jam. ough...dan kalau itu semua diaplikasikan dengan uang saku saya sebulan yang tidak sampai satu juta sungguh-sungguh mustahil. tapi toh nyatanya keinginan saya bisa terpenuhi tanpa saya harus kehabisan uang di akhir bulan.

dan nyatanya hingga akhir januari awal tahun ini saya telah berhasil melunasi vario merah kesayangan saya yang saya kredit sejak 2 tahun lalu. ah...tidak ada yang salah dengan berhutang. sungguh, itu semua melatih untuk menajdi orang susah. how to manage your little money. uang yang sedikit itu harus bisa kamu tempatkan ke tempat yang lebih seidkit-sedikit agar semuanya dapat tercukupi. Alhamdulillah, dengan keadaan ekonomi keluarga yang sedang kurang baik akhir-akhir ini saya jadi tidak terlalu kaget jika akhirnya yang menjadi korban adalah kuliah saya.

bukan...bukan berhenti kuliah seperti yang kalian pikirkan. ah...kalaupun berhenti kuliah pun sepertinya saya sudah siap. hanya saja skripsi saya jadi sedikit terhambat karena biaya habis untuk mengurus 3 personel Mudjtaba's family yang sakit (termasuk saya), jadi saya tidak bisa berlama-lama di solo untuk menemui dosen atau mencari buku-buku di perpus kampus yang serba bahasa Inggris itu.

well....sekarang pun saya jadi merasa harus menuai hasil yang lain sebagai akibat dari kebiasaan boros dan tukang kredit ini. kebiasaan boros jadi harus saya rasakan kekesalannya, karena saya bertemu dengan seorang pria (ah, kamu pasti tau siapa) yang jauuuuuhhh luar biasa sangat konsumtif daripada saya. menggemaskan. hanya bisa menegur, selebihnya saya hanya mampu seperti becermin. untung saja dia tidak meminta uang kepada saya, jadi saya tidak terlalu ambil pusing. yah, saya buruk dalam mengontrol uang pun akhirnya bertemu dengan yang seperti itu juga. inilah saatnya untuk saling mengoreksi saudara-saudara...



dan dengan keberhasilan saya mengkredit vario tahun lalu, yeay....saya akhirnya pun berani untuk melakukan kredit kedua. ah...untuk bisa gaul itu mahal kawan. dan ada yang harus diperjuangkan jika kamu tidak ingin tertinggal dari teman-temanmu apalagi jika kamu tidak mengenal teknologi yang serba 2.0 Semoga kali ini saya berhasil menyelesaikan kedisiplinan hingga satu tahun kedepan....

0 komentar:

Posting Komentar