Home

30 Jan 2012

i talk about JUDGE (??)

well....saya memang bukang orang yang paham benar tentang hukum dan segala tetek bengeknya. tapi ngerasa nggak sih kalo kadang hukum di negara tercintah ini suka amburadul morat marit pelaksanaannya. bukan, saya bukan sedang membicarakan para koruptor yang rekeningnya makin gendut itu. saya juga bukan sedang membicarakan seorang anak yang dipidana karena mencuri sandal (tak bertuan) di masjid. saya membicarakan si para pelaksana hukum. orang-orang yang duduk di kursi penyidik, polisi, jaksa, hakim dan kawan-kawannya ituh.



saya juga nggak pernah masuk pengadilan. jangan sampailah. saya saja sudah tidak ingin mengenal lebih jauh tentang kehidupan dunia hukum dan tetek bengeknya itu. karena apa? karena seharusnya saya, kami, bisa percaya kepada para aparatur penegak hukum ini. tapi rasanya, hingga saat ini semua aparatur penegak hukum masih terlihat seperti penyihir-penyihir yang ada di dongeng snow white.ya nggak dengan jubah penutup kepala dan apel beracun memang, tapi rasanya mereka semua punya mirror-mirror on the wall yang selalu memberi tahu mereka hal-hal menggiurkan yang tidak benar. semacam mirror si nenek sihir yang bilang "kalau snow white mati, kamu jadi ratu tercantik" dengan versi "terima aja uang sogokannya, kamu nggak usah pusing-pusing baca berita perkara nya dan cari pasal yang pas. kamu senang istri senang."

saya nggak tau lagi dengan pastinya, bukannya mereka itu disumpah sebelum bertugas ya? bisa gitu sih mereka terima sogok-sogok dan tidak menjalankan idealisme-nya sebagai penegak keadilan biar negara kita ini nggak masuk daftar TOP 5 negara dengan tingkat korupsi tertinggi gitu. mereka nggak malu itu? rekornya sih emang dunia, tapi kalo negatif. ah, Tuhan saja ditipu apalagi orang.

banyak hakim dan aparatur penegak hukum lainnya yang akhirnya kena sidang juga karena mereka akhirnya ketauan terima sogok. siapa yang tau itu yang nyidang nggak disogok juga? nah lo, nggak ada abisnya kan?

sebenernya prinsip pelaksanaannya emang udah bener. untuk menghindari kejahatan besar, kejahatan yang kecil-kecil itu juga ditindak. tapi ya buktiin dong kalau mereka ini bisa jadi aparatur penegak keadilan yang bisa adil. oh, atau yang seperti ini, waktu pengadilannya memang adil. tapi pas dipenjara, penjaranya udah macem apartemen ada karaoke room-nya. ealah....mau jadi apa itu penjara?

entah ini pengaruh culture yang turun temurun dilestarikan atau memang moral si personal yang nggak bagus. apapun itu, semoga nanti generasi penerus anak hukum, seperti beberapa teman saya, bisa nggak cuman kuliah ya... tegakkan keadilan yang paling adil di negara ini. uang halal itu jauh lebih baik buat kesehatan, percaya deh. yah, itu pun kalau badai matahari nggak ngancurin kita semua besok. :)

0 komentar:

Posting Komentar