Home

6 Jan 2012

nrimo

itu, suka bingung kenapa ada orang yang bisa bilang kalo gue ini orang yang sabar. ENGGAK. menurut gue, sampe sekarang pun gue masih jadi orang paling nggaksabaransedunia. rada lebai, tapi ya itu kan persepsi gue.

ah, kalo gue sabar sih harusnya blog gue bukan ngeluh doang isinya. kalo gue sabar sih harusnya gue lebih banyak aktivitas berguna daripada menyendiri dikamar dan mewek-mewek bikin sinetron unrated. kalo gue sabar sih harusnya gue nggak pernah bentak-bentakan ama si pacar. nggak juga gue depresi sampe akhirnya jatuh sakit sampe kaya sekarang.

tadi sempet tertohok saat nonton acara FTV. katanya perempuan jawa itu 'nrimo'. aiiiiih.....kata-kata itu sepertinya udah nggak layak diomongin di era serba emansipasi dan mengagung-agungkan kesetaraan gender kaya sekarang. tapi pernah nggak sih kepikiran, kenapa Indonesia itu masih dikagumi sama banyak wisatawan asing? nggak lain dan nggak bukan, karena masih kentalnya culture yang melekat di masyarakat kita.

mana? nyatanya kebudayaan Jawa kita masih lebih famous daripada kehidupan hiphiphurahura di bandung atau jakarta. nyatanya kebudayaan di bali semacam ngaben dan pohon trunyan juga lebih diminati daripada Hard Rock nya. atau di sulawesi dan kalimantan yang masih banyak banget penduduk pedalamannya yang masih percaya dengan semua hal yang berbau leluhur dan upacara-upacara sakral (kalau nggak mau disebut mistis). tradisional itu bukan berarti nggak modern.

iya, sempet kepikiran waktu beberapa waktu lalu cerita-cerita sama temen gue yang pernah idup di makassar. dia lebih banyak cerita tentang culture asli yang ada di sekitar makassar, dan bukan makassar itu sendiri. karena makassarnya sendiri menurut temen gue, yaa....nggak jauh beda lah sama kota besar kebanyakan. tu kan, temen gue yang doyan hiphiphurahura aja lebih tertarik dengan kebudayaan lokal ketimbang orang-orang kota besarnya yang udah me-nasional (apa deh istilah gue ini).

nah...dari kata-kata perempuan jawa itu nrimo tadi, gue jadi kepikiran. emang masih ada perempuan-perempuan modern sekarang yang masih mau nrimo ya? nggak ada mameeenn. nggak ada tuh yang peduli sama kultur asli kita yang satu ini. gue?? yah...kalian bisa ambil kesimpulan sendirilah.

susah banget sekarang kalo gue bilang nemu wanita yang santun. apalagi wanita yang nrimo. entah dengan orang-orang dhalem keraton ya... mungkin ada baiknya kalau hilangnya 100% nrimo ini mulai kita pelihara lagi deh, ladies (hayolaaahh....sapaan gue macem majalah abege aja). bukan, bukan berarti nrimo itu mau dinjak-injak. cuma kembalilah kodratnya sebagai seorang wanita. tidak banyak bicara apalagi membantah. toh nantinya sifat nrimo ini bakalan kepake juga kan kalo kita bersuami. mau jadi istri yang nggak nurut sama suami? naudzubillah ya, ukhti (nah kan, ganti lagi)....

so, yuk coba budayakan lagi sifat-sifat cantik orang Jawa yang udah mulai ilang dari diri kita. sumeh (murah senyum) lebih baik daripada luweh (nggak peduli). selain bisa meninggikan derajat orang Jawa karena dinilai orang yang nrimo, kita juga bisa mengamalkan sunah Rasul, sabar itu sebagian dari iman (lah)...

0 komentar:

Posting Komentar