Home

19 Nov 2010

warm, breath and light (chapter 5)

aku tidak lagi bisa bernafas
bukan karena bibirku habis dilumat oleh benda hangat itu
tapi karena menahan berat tubuhnya yang ada di hadapanku
matanya menatap tajam ke arahku
"aku menginginkannya..."katanya
aku menghela nafas
oh...ternyata aku masih bisa bernafas

aku tidak bisa
kali ini aku sedang merasa tidak bisa
aku bosan bukan tidak puas
aku benar2 jenuh
kenapa juga dia memasang wajah seperti itu??
kumohon hentikan dasar pria idiot menyebalkan, teriak seseorang di kepalaku
aku ingin menamparnya
tak sampai hati
untuk melihat wajah tersiksa itu saja aku tak sanggup apalagi menamparnya
aku benci dengan perasaan seperti ini
kompromi
karena dia selalu bisa membuatku tersenyum dengan sejuta kebaikannya
hanya seperti ini yang bisa aku berikan
jadi, siapa pelacurnya disini?
tentu saja akan selalu aku
hanya satu kata yang cukup aku ungkapkan sebenarnya dan bisa menghentikan semuanya
tapi untuk mengucapkan kata hentikan! saja lidahku seperti telah diputus sejak 20menit yang lalu
aku menghela nafas lagi

"ayo menikah..." sebuah kalimat aneh itu tau2 meluncur saja dari mulutku
siapa ini yang bicara?
ini bukan aku
siapa yang mau menikah pada usiaku yang belum sampai seperempat abad?
apa kata orang2 nanti
"apa?" tanyanya kaget
ekspresi wajahnya terlihat sangat bodoh dan menggemaskan
tiba2 aku ingin menciumnya lagi, tapi aku menahan
"menikah..." jelasku kemudian
diriku yang tadi berteriak tak terdengar lagi suaranya
seperti ada yang menyekap dirinya didalam sel, megikat tubuhnya di kursi dan menyumpal mulutnya yang banyak mengeluarkan kata2 tak bertanggung jawab dengan kain putih bermotif kotak - kotak
"kamu serius?" tanyanya lagi sedikit mengangkat tubuhnya dari tubuhku
menjauhkan wajahnya beberapa senti agar bisa melihatku lebih jelas mungkin
aku tak perlu menjawab
aku toh memang tidak suka mengulang perkataanku
dia lalu duduk disampingku
hanya bagian bawah tubuhnya yang masih dibawah bed cover
dadanya yang bidang dipamerkannya dihadapanku
sekalipun telah jutaan kali aku melihatnya aku tetap saja merasa suka
tubuhnya yang atletis dan wajahnya yang cukup rupawan itu idaman semua wanita di planet ini
aku berani bertaruh kalau ibu ku masih muda juga pasti tertarik padanya
dia mengambil bantal dan beringsut bangkit dari kasur menuju belakang pintu
terlalu gelap, aku tak tau apa yang dilakukannya
sejurus kemudian dia duduk dikarpet dari bulu putih halus dilantai sebelah kasur
menutupi setengah tubuh bawahnya yang telanjang dengan bantal
kepalanya menunduk
aku memiringkan tubuhku menjangkau pinggir kasur
menarik bed cover sekenanya agar tubuhku tak terlalu terbuka
"ayo menikah..." ujarnya kemudian sambil menunjukkan sebuah cincin
aku tak yakin, terlalu gelap
tapi dari caranya memegang aku yakin itu sebuah cincin
jantungku berdegup lebih kencang
benar2 pria idiot pikiranku berteriak lagi
"tidak bisakah kau melakukannya dengan lebih romantis?
di tempat yang spesial, saat kita makan malam di suatu restoran mewah mungkin, atau dengan kau memasukkannya ke gelas susuku yang kau buatkan setiap pagi, atau dengan menyanyikan sebuah lagu cinta dari mall lantai atas?" aku merasa sangat kesal hingga hampir berteriak
"setiap saat aku bersamamu adalah saat yang paling romantis yang pernah aku punya. maaf jika aku tidak melakukan seperti yang kau pikirkan. aku pikir aku akan memberikan ini kapan saja kalau kau memintaku sewaktu - waktu. dan kau meminta sekarang, jadi..." kata katanya terhenti
aku terisak
aku menangis
bagaimana ada satu raga yang bisa memiliki jiwa baik dan menyebalkan sekaligus seperti dia??
dia membelai lembut rambutku
mencium keningku sebentar
aku menangis lama sekali
sampai aku tertidur karena lelah
dengan belaiannya yang menenangkan di kepalaku
aku terlampau nyaman
sampai aku mengigau pun aku tak sadar
"baiklah, aku mau menjadi istrimu..." ceritanya di pagi hari saat aku merasakan jari manisku tersangkut di bantal
dia telah memasangkan sebuah cincin bermata satu dari emas putih
cantik sekali dalam kederhanaannya

tak sanggup lagi aku menahan perutku yang bergejolak
aku langsung melumat habis bibirnya dan tubuhnya dan lainnya
kali ini tanpa kompromi

2 komentar:

  1. makin banyak chapternya makin bingung gw ngrangkai kata2nya
    tapi akan di posting dalam waktu dekat..
    keep visit iris!!
    :*

    BalasHapus