Home

14 Nov 2010

warm, breath and light

gelap
tentu saja karena saat itu aku sedang berada di ruangan bioskop
menampilkan film perang di negeri timur tengah
dimainkan oleh pria setengah baya favoritku
nicholas cage
tidak kuperhatikan jalan ceritanya
pikiranku sudah mulai tidak fokus
dengan jemarinya yang lembut membelai pipiku
sepertinya telah berjalan setengah film
saat aku merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirku
jantungku berdegup kencang
aku kesulitan bernafas
bagaimana aku bisa bernafas sedangkan benda hangat itu menutup bibirku dengan lembutnya
aku menarik diri dengan segera
untuk bernafas....bukan karena ketakutan


jam 3 pagi aku terbangun
lelah. dan peluhku telah membasahi kaosku yang tipis
aroma tubuhnya masih melekat di tubuhku
tentu saja
bagaimana tidak
setelah kami bercumbu lebih dari satu jam beberapa jam yang lalu
nafasnya bergerak teratur disebelahku
kulihat ruangan tepat kami memadu kasih semalam
gelap
kulihat dia terpejam dengan dengkur pelannya
tiba2 sedikit getaran kurasakan diruangan 3x3 itu
sebuah rangkaian kereta lewat tak jauh dari lokasi ruangan itu
aku pejamkan mata lagi
kupeluk tubuhnya yang masih beraroma sama menyenangkannya seperti tadi malam
matanya terbuka
dikecupnya keningku dengan mesra, hidungku, bibirku


"selamat pagi sayang..."
sebuah suara serak namun sangat akrab di telinga itu menyapaku
dengan sedikit kecupan hangat di keningku
aku membuka mataku yang berat
ku lihat ruangan sekitarku
hanya sedikit cahaya masuk dari balik korden berwarna hijau muda
sepertinya diluar sudah sangat terik
ku tarik selimutku menutupi tubuhku yang tanpa busana
aku tidak bisa bernafas lagi
kali ini karena dinginnya pendingin ruangan sialan
dan kurapatkan tubuhku ke kulit tubuhnya yang hangat
hangat


kulihat mata yang sayu itu
dia selalu saja memesona
diam berpandangan tak siap saling kehilangan
tak siap melepas kepergian
air mata mulai luruh
entah kapan lagi aku bisa melihat wajah sempurna itu
direngkuhnya tubuhku kedalam pelukannya
erat
aroma yang hangat dan selalu menyenangkan
kupejamkan mataku untuk lebih menikmatinya


aku tidak lagi bisa bernafas
bukan karena bibirku habis dilumat oleh benda hangat itu
tapi karena menahan berat tubuhnya yang ada di hadapanku
matanya menatap tajam ke arahku
"aku menginginkannya..."katanya
aku menghela nafas
oh...ternyata aku masih bisa bernafas


air mataku luruh
bukan lagi karena tak sanggup menahan perpisahan
tangannya mencengkeramku dengan keras
didekapnya aku dengan sangat erat sampai aku benar2 tidak bisa bernafas
aku tidak bisa berteriak
setengah anfal aku berusaha sekeras tenaga untuk berlari
dengan tubuh basah setengah telanjang
aku tidak bisa bernafas
kepalaku pening
mataku terpejam lagi


kubuka mataku
kurasakan rasa yang hangat menyentuh pipiku
rasanya lebih menyenangkan
"selamat datang makhluk cantikku..."
aku tidak lagi sulit bernafas
tapi kurasa ada udara mengalir lebih dingin melewati rongga dadaku
menyejukkan
dan kulihat wajah itu didepanku
entah siapa dia
mungkin aku lupa mungkin aku memang tak mengenalnya
aku tersenyum dan untuk pertama kalinya aku berkata
"aku mencintaimu...."

4 komentar:

  1. aihhhh
    vulgar gila, tapi bagus
    keep on the move...

    *rikues dong, yang trisum ada gak?

    BalasHapus
  2. ahahay....
    mkasih sayang
    sedang suka menulis yang vulgar
    maklum jablay
    huahahahaha

    *butuh riset untuk menulis tentang trisum

    BalasHapus
  3. ohh
    jomblo sih..

    riset? saya siap jadi responden *kedip2*

    BalasHapus
  4. ya ya ya
    kurang lebih bgitu...

    aih...u ever did it??
    ga yakin...satu aja ga laku

    BalasHapus