Home

16 Feb 2012

gejala gila tahap 1

ada satu habbit parah yang gue punya, tapi kali ini gue nggak nyangka kalo emang separah itu. oke, katakanlah gue emang bukan orang yang suka lari dari masalah. but yess, when i' feel bad, i prefer to sleep. katakanlah pagi ini, gue berniat buat ngerjain revisi. sengaja nggak bikin schedule kemana-kemana buat ngluangin waktu sekedar baca-baca revisian lagi.

duduk di depan monitor sejak jam7 pagi. 3 bendel skripsi udah di meja.
duduk. baca lagi. ms.word udah nongol di layar. tangan udah diatas mouse. mencari bagian yang harus diganti. cover, lancar. bab1, pendahuluan. mandeg. gue, nggak tau harus mengubahnya menjadi apa. 15 menit, setengah jam, dibaca lagi pendahuluan sampai 2-3kali. masih diam. skip. landasan teori. sesekali buka twitter. sambil minum segelas susu. melakukan aktivitas ringan lainnya. tidak bertambah sehuruf pun di monitor. memutuskan untuk mandi dan shalat duha.

pasca mandi dan shalat duha. tidak banyak perubahan. semakin berat kepala. ini bukan perat dalam makna konotasi. gue bener-bener ngerasa kepala gue sakit. keingetan lagi waktu sidang kemaren. jam9 sudah. nyerah. tiduran di kasur. nangis.

apa-apapun ini gue malah nangis. bukannya dikerjain. bukannya jalan. bukannya bergerak biar cepet kelar. malah nangis. ampe nggak tau mau gimana. ngedrop lagi keingetan sidang. astaghfirullah, how you look so weak Jup!!!

akhirnya memutuskan untuk tidur (pagi). 2-3jam. bangun. selesai shalat dhuhur. kepala sedikit membaik. duduk di depan monitor dan mentertawakan diri sendiri. sungguh, jadi orang pemikir itu tidak menyenangkan. mungkin 1-2 bulan lagi saya bisa terkena gejala gila tahap1 pasca sidang.

0 komentar:

Posting Komentar