It wasn't a lie. Kehilangan itu begitu menyesakkan. Betapapun kerasnya saya berteriak saya ikhlas. Betapapun lantangnya saya mengucapkan, sampai bertemu lagi. Air mata seringkali tetap saja tumpah ketika membuka kembali galeri-galeri gambar kenangan dan tawa kita di masa lalu.
Entah apa yang lebih menyakitkan dari kehilangan, selain dari rasa sakit itu sendiri. Entah apa yang lebih menangkan dari sebuah pelukan, selain berpelukan itu sendiri. Saya bersyukur saya tidak sendiri.
Thanks for sent me a guardian angel like him, Rabb. Which still there when I'm in my hardest time. Which always there in my every single day.
17 Des 2013
13 Des 2013
Selamat jalan adik kesayangan
Sebelumnya aku tak paham benar apa arti kehilangan. Karena aku tak pernah benar-benar merasa harus bersedih atas mereka yang harus dihilangkan dari kehidupanku. Hingga hari kemarin datang. Allah punya rencana lain untuk dia. Adik kesayangan, Elvina Inayati.
Ada banyak hal yang pada akhirnya bisa aku pahami. Bahwa memang benar Allah lebih sayang kepada makhluknya yang taat. Agar tak lebih lama dia hidup di dunia yang kotor ini. Bahwa benar pertolongannya akan datang tepat waktu. Didatangkan malaikat utusanNya untuk mengambil kembali adikku yang telah dititipkan kepada kami slama 16tahun ini. Malaikatnya datang ketika peri cantikku telah begitu lelah dengan sakit yang dideritanya selama ini. Tidak ada keraguan, dan bahwa ragu hanya membawamu dalam kesesatan.
Selamat jalan adikku tersayang. Lepaskan lupakan semua sakit yang pernah kau rasakan selama beberapa waktu terakhir. Temukan kebahagiaanmu disana, bersama malaikat-malaikat yang akan selalu membuatmu lupa bahwa kau pernah merasakan rasa sakit yang bertubi-tubi. Kelak jika Allah mengijinkan, kita semua akan dipertemukan lagi.
Terima kasih telah menjadi adikku. Yang begitu ceria dan selalu membuatku tertawa. Terima kasih telah menjadi pelajaran bagiku. Menjadi kakakmu adalah pelajaran paling tak ternilai seumur hidupku. Akan kupupuk rinduku dalam bait-bait doa diatas sajadah biru selepas sholat. Agar tempat terbaik yang kau dapatkan disana. Sampai bertemu lagi, sayang :")
Ada banyak hal yang pada akhirnya bisa aku pahami. Bahwa memang benar Allah lebih sayang kepada makhluknya yang taat. Agar tak lebih lama dia hidup di dunia yang kotor ini. Bahwa benar pertolongannya akan datang tepat waktu. Didatangkan malaikat utusanNya untuk mengambil kembali adikku yang telah dititipkan kepada kami slama 16tahun ini. Malaikatnya datang ketika peri cantikku telah begitu lelah dengan sakit yang dideritanya selama ini. Tidak ada keraguan, dan bahwa ragu hanya membawamu dalam kesesatan.
Selamat jalan adikku tersayang. Lepaskan lupakan semua sakit yang pernah kau rasakan selama beberapa waktu terakhir. Temukan kebahagiaanmu disana, bersama malaikat-malaikat yang akan selalu membuatmu lupa bahwa kau pernah merasakan rasa sakit yang bertubi-tubi. Kelak jika Allah mengijinkan, kita semua akan dipertemukan lagi.
Terima kasih telah menjadi adikku. Yang begitu ceria dan selalu membuatku tertawa. Terima kasih telah menjadi pelajaran bagiku. Menjadi kakakmu adalah pelajaran paling tak ternilai seumur hidupku. Akan kupupuk rinduku dalam bait-bait doa diatas sajadah biru selepas sholat. Agar tempat terbaik yang kau dapatkan disana. Sampai bertemu lagi, sayang :")
23 Nov 2013
Selamat sore, senja hari Sabtu milik Ibukota. Terasa cukup adil menyentuh pipi saya dengan begitu hangat setelah seharian berperang dengan dinginnya invoice yang terasa memilukan jika dibiarkan tergeletak rapi di dalam stofmap-stofmap bening di meja kantor. Simply word, yess I'm working on Saturday. Good thing to fill my empty day without you. You?? Eh? Anyone??
So, what i should I say now?
I miss you.
Not enough??
Okay, I miss you too...
So, what i should I say now?
I miss you.
Not enough??
Okay, I miss you too...
Label:
Aulia
21 Nov 2013
when some reason of smiles better keep untold
Terkadang mencintai kamu itu seasyik bermain game online di tengah malam di kamar yang hanya diterangi cahaya kuning dari lampu meja yang sudah mulai tertutup debu tebal. Serasa tak ingin berhenti. Mencintai kamu juga seasyik mendengarkan musik hype yang terputar kencang dari speaker super bass di mobil yang melaju kencang di jalan tol yang sepi kendaraan. Terlalu seru. Mencintai kamu seasyik menikmati ikan-ikan yang berjalan pelan mengitari terumbu-terumbu karang warna warni di air laut yang dingin namun begitu jernih. Sangat menenangkan.
Aku selalu merasa mencintai kamu semudah itu. Seharusnya. Seandainya aku tidak terlalu penakut untuk memulai membuka hati ini dan membiarkan kamu mengisi sedikit relung-relungnya yang telah mulai dingin karena lama tak ada yang mencoba untuk bertegur sapa dengannya. Aku masih terlalu pengecut untuk mencoba menulis satu kata untuk memulai lembaran baru buku hidup bersampul merah muda dengan gambar hati yang konon dilambangkan sebagai cinta. Tapi bagaimana jika ternyata mencintai kamu lebih mudah dari itu.
Ah, aku biarkan saja kupu-kupu cantik itu beterbangan di seluruh rongga perutku ketika aku sibuk bercanda dan sibuk membicarakan morat maritnya keadaan negara dan pemimpinnya itu. Aku biarkan saja tubuhku menghangat seketika ketika kamu bersandar dengan manja di bahuku yang kecil saat kamu asyik bermain iPhone putihmu. Aku biarkan saja ketika aku mulai sering tak bisa tidur waktu malam dan memutar kembali semua celoteh-celoteh ringanmu saat kita bersama beberapa jam sebelumnya. Aku biarkan saja ketika namamu secara otomatis terlintas ketika aku mengucap doa selepas sholatku
Terkadang aku ingin, membelai halus pipimu yang menghangat setiap kali malam mulai larut. Atau bermain dengan rambut ikalmu yang seringkali begitu berantakan karena kamu terlalu kerapkali menggaruknya sekalipun kepalamu tidak gatal. Terkadang aku ingin, menjadi orang pertama yang menyapamu dengan sebuah "good morning" walau hanya menggunakan messenger dan emote-emote centil. Terkadang keinginan itu seringkali aku kubur dalam-dalam pada akhirnya dan menjadi bunga mimpi yang terlalu membuatku sedih ketika aku akhirnya terbangun saat pagi.
Terima kasih, karena kamu begitu pandai membuatku tersenyum dengan begitu ringannya setiap kali matahari menyapa lewat celah gorden hijau tosca yang menggantung di jendela kamarku. Terima kasih karena kamu begitu pandai melepas lelahku dengan candaan-candaanmu yang selalu datang tak terduga ketika aku begitu lelah menatap monitor dan bermain dengan tuts-tuts keyboardku yang mulai pudar warna hurufnya. Terima kasih, karena setidaknya kamu membuatku sadar, bahwa aku masih bisa merasakan satu hal bernama cinta. Sekalipun tak nyata. Karena semuanya hanya akan tetap menjadi rasa yang tak akan pernah kita utarakan. Karena mungkin memang sebaiknya begitu.
Aku selalu merasa mencintai kamu semudah itu. Seharusnya. Seandainya aku tidak terlalu penakut untuk memulai membuka hati ini dan membiarkan kamu mengisi sedikit relung-relungnya yang telah mulai dingin karena lama tak ada yang mencoba untuk bertegur sapa dengannya. Aku masih terlalu pengecut untuk mencoba menulis satu kata untuk memulai lembaran baru buku hidup bersampul merah muda dengan gambar hati yang konon dilambangkan sebagai cinta. Tapi bagaimana jika ternyata mencintai kamu lebih mudah dari itu.
Ah, aku biarkan saja kupu-kupu cantik itu beterbangan di seluruh rongga perutku ketika aku sibuk bercanda dan sibuk membicarakan morat maritnya keadaan negara dan pemimpinnya itu. Aku biarkan saja tubuhku menghangat seketika ketika kamu bersandar dengan manja di bahuku yang kecil saat kamu asyik bermain iPhone putihmu. Aku biarkan saja ketika aku mulai sering tak bisa tidur waktu malam dan memutar kembali semua celoteh-celoteh ringanmu saat kita bersama beberapa jam sebelumnya. Aku biarkan saja ketika namamu secara otomatis terlintas ketika aku mengucap doa selepas sholatku
Terkadang aku ingin, membelai halus pipimu yang menghangat setiap kali malam mulai larut. Atau bermain dengan rambut ikalmu yang seringkali begitu berantakan karena kamu terlalu kerapkali menggaruknya sekalipun kepalamu tidak gatal. Terkadang aku ingin, menjadi orang pertama yang menyapamu dengan sebuah "good morning" walau hanya menggunakan messenger dan emote-emote centil. Terkadang keinginan itu seringkali aku kubur dalam-dalam pada akhirnya dan menjadi bunga mimpi yang terlalu membuatku sedih ketika aku akhirnya terbangun saat pagi.
Terima kasih, karena kamu begitu pandai membuatku tersenyum dengan begitu ringannya setiap kali matahari menyapa lewat celah gorden hijau tosca yang menggantung di jendela kamarku. Terima kasih karena kamu begitu pandai melepas lelahku dengan candaan-candaanmu yang selalu datang tak terduga ketika aku begitu lelah menatap monitor dan bermain dengan tuts-tuts keyboardku yang mulai pudar warna hurufnya. Terima kasih, karena setidaknya kamu membuatku sadar, bahwa aku masih bisa merasakan satu hal bernama cinta. Sekalipun tak nyata. Karena semuanya hanya akan tetap menjadi rasa yang tak akan pernah kita utarakan. Karena mungkin memang sebaiknya begitu.
10 Nov 2013
Saya 24 dan saya mencintai pekerjaan saya
Terkadang sulit untuk bisa membatasai diri untuk mencintai atau tidak terlalu mencintai sesuatu. Saya pun tidak tau apakah saya melakukan semua ini karena saya mencintainya. Tidak, kali ini saya tidak membicarakan laki-laki.
Saya pernah mengatakan sesuatu di salah satu jejaring sosial saya.
Loyal, cinta atau keterpaksaan.
Terasa begitu bias jika saya coba aplikasikan ke kehidupan saya sendiri.
Karena pada dasarnya saya adalah orang yang loyal, saya cintai apa yang saya miliki dan saya seringkali memaksakan diri saya agar semuanya tetap berjalan sebagaimana mestinya. Lama-lama rasanya cukup mengerikan mendapati diri saya menjadi seorang workaholic yang berakibat dengan terganggunya jam istirahat dan waktu bersosialisasi saya dengan orang-orang non kantor. Iya, itu cukup mengerikan.
Tapi yasudahlah. Toh saya masih 24. Saya wanita pekerja keras, dan ya....saya mencintai pekerjaan saya. Itu saja cukup :)
Saya pernah mengatakan sesuatu di salah satu jejaring sosial saya.
Not all of workers can love their job. Some cause of the salary because they need to be the money maker of their family. Others just to avooid the judges of being "jobless degree". You have to Thank God if you can love your job no matter how miserly, how tiring it is or how it messed your rest time. Because your sincerity had been put by Rabb in your money that you get. Do you want to eat money that even didn't get it with your heart?Kali ini saya mulai menyangsikannya pada diri saya sendiri. Saya tidak tau mana yang lebih sering terjadi kepada diri saya ketika saya mulai memaksakan diri saya untuk menyelesaikan semua pekerjaan saya padahal sebenarnya badan dan fikiran sudah terlampau lelah.
Loyal, cinta atau keterpaksaan.
Terasa begitu bias jika saya coba aplikasikan ke kehidupan saya sendiri.
Karena pada dasarnya saya adalah orang yang loyal, saya cintai apa yang saya miliki dan saya seringkali memaksakan diri saya agar semuanya tetap berjalan sebagaimana mestinya. Lama-lama rasanya cukup mengerikan mendapati diri saya menjadi seorang workaholic yang berakibat dengan terganggunya jam istirahat dan waktu bersosialisasi saya dengan orang-orang non kantor. Iya, itu cukup mengerikan.
Tapi yasudahlah. Toh saya masih 24. Saya wanita pekerja keras, dan ya....saya mencintai pekerjaan saya. Itu saja cukup :)
31 Okt 2013
The headache Zulfa @_@
It something that i ever never thought it would be happened to me. Not at all. Hahaha...
Bahkan seorang yang (saya rasa) begitu ekstrovert seperti saya bisa juga terkena penyakit mengerikan. Mulanya saya pikir saya hanya terkena vertigo biasa seperti orang pada umumnya. Yang akan sembuh dengan beristirahat dan meminum obat. Tapi ternyata tidak semua yang terlihat sederhana memang sederhana, dan tidak semua yang rumit memang serumit apa yang kita pikirkan.
Kejadiannya begini. Saya terserang sakit kepala selama 3 bulanan tanpa henti hampir setiap malam. Saya bilang hampir, bukan berarti selalu. Kadang terasa nyeri sampai berputar-putar, kadang terasa nyeri sampai tertusuk-tusuk, kadang hanya sebagai efek dari lapar saja. Tapi tetap saja, judulnya adalah sakit kepala.
Bahkan seorang yang (saya rasa) begitu ekstrovert seperti saya bisa juga terkena penyakit mengerikan. Mulanya saya pikir saya hanya terkena vertigo biasa seperti orang pada umumnya. Yang akan sembuh dengan beristirahat dan meminum obat. Tapi ternyata tidak semua yang terlihat sederhana memang sederhana, dan tidak semua yang rumit memang serumit apa yang kita pikirkan.
Kejadiannya begini. Saya terserang sakit kepala selama 3 bulanan tanpa henti hampir setiap malam. Saya bilang hampir, bukan berarti selalu. Kadang terasa nyeri sampai berputar-putar, kadang terasa nyeri sampai tertusuk-tusuk, kadang hanya sebagai efek dari lapar saja. Tapi tetap saja, judulnya adalah sakit kepala.
24 Sep 2013
Seperti layang-layang yang tidak ingin aku terbangkan
Aku suka. Aku suka ketika kamu tertawa dengan lepas saat bercakap dengan lawan bicaramu. Terlihat begitu bertolak belakang ketika kamu sedang berhadapan dengan LCD kecil di meja kerja kamu. Aku suka ketika melihat wajah kamu berkerut sambil memandang kolom-kolom tabel di monitor kerjamu. Aku suka ketika melihat kamu terjalan begitu terburu-buru saat sedang mengajar waktu, yang kamu sendiri tahu bahwa kamu tak akan pernah sanggup menangkapnya.
Iya, seperti aku yang begitu jauh berada di belakangmu. Selalu duduk sekurangnya 20 meter dari kamu hanya untuk bisa melihat kamu menarik garis bibirmu ketika sedang asyik bercakap dengan orang lain. Selalu berdiri di belakangmu, setidaknya untuk melihat kamu sedang berjalan menuju entah apa atau siapa yang ada di depanmu. Dan berlari dalam bayanganmu. Dekat, namun tak terlihat.
Ternyata seperti ini rasanya mencintai kamu. Seperti sedang bermain dengan layang-layang yang terbang dan berwana transparan. Cantik, melayang tinggi, tapi hanya bisa aku nikmati dari jauh. Mungkin yang akan aku lakukan hanya membiarkan layang-layang itu tetap terbang di langit. Karena jika aku meraihnya, aku khawatir akan merusaknya dan tak akan pernah membiarkannya terbang lagi. Toh aku juga tak tau apa yang akan aku lakukan dengan layang-layang yang tak ingin aku terbangkan. Iya....seperti itu rasanya mencintai kamu.
Iya, seperti aku yang begitu jauh berada di belakangmu. Selalu duduk sekurangnya 20 meter dari kamu hanya untuk bisa melihat kamu menarik garis bibirmu ketika sedang asyik bercakap dengan orang lain. Selalu berdiri di belakangmu, setidaknya untuk melihat kamu sedang berjalan menuju entah apa atau siapa yang ada di depanmu. Dan berlari dalam bayanganmu. Dekat, namun tak terlihat.
Ternyata seperti ini rasanya mencintai kamu. Seperti sedang bermain dengan layang-layang yang terbang dan berwana transparan. Cantik, melayang tinggi, tapi hanya bisa aku nikmati dari jauh. Mungkin yang akan aku lakukan hanya membiarkan layang-layang itu tetap terbang di langit. Karena jika aku meraihnya, aku khawatir akan merusaknya dan tak akan pernah membiarkannya terbang lagi. Toh aku juga tak tau apa yang akan aku lakukan dengan layang-layang yang tak ingin aku terbangkan. Iya....seperti itu rasanya mencintai kamu.
22 Sep 2013
Lessons of the day : The Holiday
What do you usually do when you having a short holiday??
Bangun siang. Bersih-bersih kamar. Hot coffee (Oh i don't need to mention it, it always be the best partner in my each morning). Loud music all day long. Movie-ing. Blogging. Oh....it such a heaven time.
Rasanya menyenangkan bisa mengatur waktu senggangmu sendiri. Dengan atau tanpa teman di hari libur, dengan atau tanpa acara, saya selalu menyukai semua bentuk hari libur. Seperti siang ini, ditemani dengan sepiring nasi opor ayam hasil beredar mencari warteg yang buka and unfortunately I met my frends there as my saviour, karena warteg yang saya datangi kebetulan sangat penuh dengan bapak-bapak yang saya berani bertaruh sudah seumuran Papa saya dirumah, i spent my time with a movie.
The Holiday. Sebuah film keluaran tahun 2006. Bukan film-film yang sepertinya masuk jajaran box office pada masanya. But I love it somehow. Sebuah film yang bercerita tentang hasil escaping from a broken heart situation. Classic. Hahaha....film drama ala ala ftv yang bikin galau gitu sik. Sebenernya yang bikin galau karena kenapa Jude Law begitu tampan dan rupawan, dan dia bukan pendamping sayaa :|
Dari film ini saya jadi memahami banyak hal. Bahwa iya, meninggalkan sebuah permasalahan tidak akan membuat hati menjadi tenang. Escaping is escaping. Even it's near or far. And yeah...very me. That an unfinish business always be an unfinish business. Hahaha....business apa lagi sih Jup, sok kebanyakan bisnis aja deh..
Dua. Even a tear can be so helpfull. Ya, bahwa kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dan ya, ketika tidak ada seorangpun yang bisa diajak berbagi, bahkan setetes air mata dapat begitu membantu. Bukan untuk menyelesaikan masalah. Hanya membantu untuk melepaskan udara-udara kekesalan yang begitu menyesakkan. ceilah...bahasa lau jup.
Three. You never know how it would be ending, not when you even never try to start. Brave, faithful and believe. Only me that could toughen my self.
Damnly, kadang melaksanakan tidak semudah menulis semua lessons of the day ini. Oh....it's oftenly i mean.
Bangun siang. Bersih-bersih kamar. Hot coffee (Oh i don't need to mention it, it always be the best partner in my each morning). Loud music all day long. Movie-ing. Blogging. Oh....it such a heaven time.
Rasanya menyenangkan bisa mengatur waktu senggangmu sendiri. Dengan atau tanpa teman di hari libur, dengan atau tanpa acara, saya selalu menyukai semua bentuk hari libur. Seperti siang ini, ditemani dengan sepiring nasi opor ayam hasil beredar mencari warteg yang buka and unfortunately I met my frends there as my saviour, karena warteg yang saya datangi kebetulan sangat penuh dengan bapak-bapak yang saya berani bertaruh sudah seumuran Papa saya dirumah, i spent my time with a movie.
The Holiday DVD Cover (Google) |
The Holiday. Sebuah film keluaran tahun 2006. Bukan film-film yang sepertinya masuk jajaran box office pada masanya. But I love it somehow. Sebuah film yang bercerita tentang hasil escaping from a broken heart situation. Classic. Hahaha....film drama ala ala ftv yang bikin galau gitu sik. Sebenernya yang bikin galau karena kenapa Jude Law begitu tampan dan rupawan, dan dia bukan pendamping sayaa :|
Dari film ini saya jadi memahami banyak hal. Bahwa iya, meninggalkan sebuah permasalahan tidak akan membuat hati menjadi tenang. Escaping is escaping. Even it's near or far. And yeah...very me. That an unfinish business always be an unfinish business. Hahaha....business apa lagi sih Jup, sok kebanyakan bisnis aja deh..
Dua. Even a tear can be so helpfull. Ya, bahwa kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dan ya, ketika tidak ada seorangpun yang bisa diajak berbagi, bahkan setetes air mata dapat begitu membantu. Bukan untuk menyelesaikan masalah. Hanya membantu untuk melepaskan udara-udara kekesalan yang begitu menyesakkan. ceilah...bahasa lau jup.
Three. You never know how it would be ending, not when you even never try to start. Brave, faithful and believe. Only me that could toughen my self.
Damnly, kadang melaksanakan tidak semudah menulis semua lessons of the day ini. Oh....it's oftenly i mean.
20 Sep 2013
Durable night (love)
Dunia ini terlalu huge untuk dihabiskan sendiri, makanya aku pengen bagi sama kamu.
~ Durable Love
Katanya sih begitu. Tapi entahlah, rasanya dunia sebenarnya ngga seluas itu. Bahkan terlalu sempit untuk dihabiskan sendiri. Kita tidak sedang membicarakan jarak bukan?? :p
Ada banyak hal yang memang menyenangkan untuk dihabiskan sendiri. Malam yang panjang sebelum bertemu dengan akhir pekan yang dimodifikasi menjadi satu hari kerja tambahan misalnya. Rasanya agak terlalu mengesalkan jika waktu berharga seperti ini digunakan untuk bersantai memikirkan yang sudah menyita waktu pikir selama 5 hari kemarin. Malam panjang seperti ini lebih asik untuk bercengkerama dengan diri sendiri. Dengan cerita - cerita yang belum menemukan jalan akhirnya. Maaf, kali ini saya sedang tidak membicarakan tentang kamu. Oke....i need a durable night!
19 Sep 2013
Topeng
Saya selalu percaya bahwa semua orang pasti pernah mengenakan topeng setidaknya sekali dalam hidupnya. Dan saya lebih percaya bahwa lebih banyak orang yang mengenakan topeng setidaknya beberapa jam setiap hari, atau dengan beberapa orang dalam kehidupannya. Selalu ada yang disembunyikan.
Saya tidak heran ketika seorang teman saya bercerita bahwa dia merasa terkejut dengan seorang temannya karena dia tiba-tiba mendapati bahwa temannya pernah melakukan hal tidak terpuji. Bagi dia, itu mengejutkan karena temannya adalah seseorang yang begitu santun dan taat beribadah. Bagi saya, entahlah. Saya tidak pernah menganggap bahwa tingkat ketaatan seseorang sejajar sama tinggi dengan tingkat perilaku seseorang. Sejajar mungkin iya, tapi sama tinggi? Sepertinya big NO. Pun saya :)
Saya tidak sedang men-judge seseorang. Saya hanya merasa, iya memang benar kalian tidak akan pernah tau peperangan macam apa yang sedang diperjuangkan oleh orang lain. Tidak oleh sahabat saya, atau kedua orang tua saya sendiri. Saya hanya....ya setuju bahwa tidak ada yang tidak punya rahasia.
Lucu mengetahui bahwa akhirnya kita terkejut dengan rahasia-rahasia kecil dari Allah yang akhirnya kita diijinkan untuk mengetahuinya. Memang benar, ada beberapa hal yang memang lebih baik untuk dikatakan. Lebih baik disimpan sendiri. Atau katakan saja pada tulisan. Seperti saya. Seperti mereka yang juga tidak begitu pandai bercerita tentang masalah-masalah mereka.
Ah hidup. Penuh rahasia. Penuh palsu. Semoga saja cahaya jalan keluar dari masalah yang saya lihat ke depan tidak palsu. Bukan fatamorgana. Saya lelah :)
Saya tidak heran ketika seorang teman saya bercerita bahwa dia merasa terkejut dengan seorang temannya karena dia tiba-tiba mendapati bahwa temannya pernah melakukan hal tidak terpuji. Bagi dia, itu mengejutkan karena temannya adalah seseorang yang begitu santun dan taat beribadah. Bagi saya, entahlah. Saya tidak pernah menganggap bahwa tingkat ketaatan seseorang sejajar sama tinggi dengan tingkat perilaku seseorang. Sejajar mungkin iya, tapi sama tinggi? Sepertinya big NO. Pun saya :)
Saya tidak sedang men-judge seseorang. Saya hanya merasa, iya memang benar kalian tidak akan pernah tau peperangan macam apa yang sedang diperjuangkan oleh orang lain. Tidak oleh sahabat saya, atau kedua orang tua saya sendiri. Saya hanya....ya setuju bahwa tidak ada yang tidak punya rahasia.
Lucu mengetahui bahwa akhirnya kita terkejut dengan rahasia-rahasia kecil dari Allah yang akhirnya kita diijinkan untuk mengetahuinya. Memang benar, ada beberapa hal yang memang lebih baik untuk dikatakan. Lebih baik disimpan sendiri. Atau katakan saja pada tulisan. Seperti saya. Seperti mereka yang juga tidak begitu pandai bercerita tentang masalah-masalah mereka.
Ah hidup. Penuh rahasia. Penuh palsu. Semoga saja cahaya jalan keluar dari masalah yang saya lihat ke depan tidak palsu. Bukan fatamorgana. Saya lelah :)
13 Sep 2013
tidak sempat. atau mungkin tidak mau. mungkin
"Aku cupu deh sekarang, kak. Balik kantor langsung tidur mulu. Udah ga bisa begadang ampe malem lagi..."
"Nggak...kamu ngga cupu kok. Aku paham kok."
"Kamu jangan terlalu mengerti aku kak..."
"Kamu tu cuma sedikit bosen aja. Dan kamu pengen bersandar kepada seseorang. Kangen akan pelukan seseorang. Dimana dia yang bisa memahami kamu ketika kamu lelah. Ketika kamu bersemangat dia akan lebih menyemangati kami. Ketika kamu biasa aja, dia akan membuat hidupmu "life is never flat""
Entah obrolan macam apa yang keluar dari jari-jari sahabat saya ini semalam. Dari sebuah cerita singkat tentang kecupuan saya yang selalu KO setiap pulang kerja, jadi semacam ada pembukaan tentang jati diri saya yang sebenarnya.
Ajaib. Ketika orang lain terasa bisa lebih memahami diri kita, sedangkan kita sendiri merasa tidak terlalu peduli dengan apa yang diri kita butuhkan atau inginkan.Ajaib atau apatis itu namanya?
Saya sendiri pun merasa sering melakukan hal yang demikian. Obrolan ini pernah terjadi sebelumnya dengan seseorang beberapa waktu lalu. Malam itu dia bercerita bahwa dia bertemu dengan seseorang, dan orang itu berkata bahwa teman saya ini perlu memikirkan lebih matang lagi tentang apa yang akan dia lakukan. Malam itu saya bisa dengan lantang berkata
"Lihat kan? Orang lain yang baru kenal kamu beberapa waktu aja paham benar kamu seperti apa. Lalu kamu pikir aku baru kenal kamu kemarin sore karena aku sesekali mengingatkan kamu betapa ceroboh dan tidak fokusnya kamu?"
Lalu sekarang saya berfikir, mungkin saya terlalu sibuk memahami orang lain, sehingga saya bahkan tidak sempat memahami kebutuhan saya sendiri. Mungkin
"Nggak...kamu ngga cupu kok. Aku paham kok."
"Kamu jangan terlalu mengerti aku kak..."
"Kamu tu cuma sedikit bosen aja. Dan kamu pengen bersandar kepada seseorang. Kangen akan pelukan seseorang. Dimana dia yang bisa memahami kamu ketika kamu lelah. Ketika kamu bersemangat dia akan lebih menyemangati kami. Ketika kamu biasa aja, dia akan membuat hidupmu "life is never flat""
Entah obrolan macam apa yang keluar dari jari-jari sahabat saya ini semalam. Dari sebuah cerita singkat tentang kecupuan saya yang selalu KO setiap pulang kerja, jadi semacam ada pembukaan tentang jati diri saya yang sebenarnya.
Ajaib. Ketika orang lain terasa bisa lebih memahami diri kita, sedangkan kita sendiri merasa tidak terlalu peduli dengan apa yang diri kita butuhkan atau inginkan.Ajaib atau apatis itu namanya?
Saya sendiri pun merasa sering melakukan hal yang demikian. Obrolan ini pernah terjadi sebelumnya dengan seseorang beberapa waktu lalu. Malam itu dia bercerita bahwa dia bertemu dengan seseorang, dan orang itu berkata bahwa teman saya ini perlu memikirkan lebih matang lagi tentang apa yang akan dia lakukan. Malam itu saya bisa dengan lantang berkata
"Lihat kan? Orang lain yang baru kenal kamu beberapa waktu aja paham benar kamu seperti apa. Lalu kamu pikir aku baru kenal kamu kemarin sore karena aku sesekali mengingatkan kamu betapa ceroboh dan tidak fokusnya kamu?"
Lalu sekarang saya berfikir, mungkin saya terlalu sibuk memahami orang lain, sehingga saya bahkan tidak sempat memahami kebutuhan saya sendiri. Mungkin
10 Sep 2013
Ceilah....sholehah
Menarik, ketika semakin besar bahwa ketika menyadari keinginan kita pun ikut berubah. Saya ingat dulu ketika saya kecil dan masih suka dikucir ekor kuda atau kucir dua kesamping oleh Mama, saya sangat suka ketika saya dipuji, "Mbak Lia cantiknya, ayo ikut aja sama Tante. Nanti kalo mau berangkat sekolah Tante kepang dua rambutnya tiap hari, pasti cantik..."
Dulu, dipuji cantik itu serasa jadi penghargaan paling menyenangkan dalam hidup. Tentu saja, karena saya pikir saya dulu adalah bocah kecil kurus tinggi dengan kulit hitam dan tidak pandai merawat diri seperti teman-teman sekolah saya yang begitu pandai merawat diri dan memadumadankan pakaian supaya terlihat stylist.
Dulu, dipuji cantik itu serasa jadi penghargaan paling menyenangkan dalam hidup. Tentu saja, karena saya pikir saya dulu adalah bocah kecil kurus tinggi dengan kulit hitam dan tidak pandai merawat diri seperti teman-teman sekolah saya yang begitu pandai merawat diri dan memadumadankan pakaian supaya terlihat stylist.
Label:
Aulia,
friends,
me and GOD,
random,
work
9 Sep 2013
when you separated by distances
Jadi anak rantau means kembali mengandalkan teknologi dan alat komunikasi non kabel buat bisa stay in tune sama orang-orang dirumah. Week end seperti telah menajdi sebah rutinitas sendiri bagi saya untuk bercakap-cakap ringan dengan orang di rumah.
"Halo Ma, lagi apa? Mama sehat?"
Kalimat itu seringkali jadi kalimat pembuka setiap Minggu pagi saya menelepon Mama. Bangun tidur agak siang, sambil menikmati segelas cappuccino saya biasa menghabiskan berpuluh-puluh menit untuk bertukar cerita dengan Mama. Dari tertawa sampai terharu, dari tetangga sampai ponakan, semua jadi bahan obrolan kami. Papa, adik perempuan, adik laki-lakiku, satu per satu orang dirumah aku sapa walau hanya bertanya : Sehat?
"Halo Ma, lagi apa? Mama sehat?"
Kalimat itu seringkali jadi kalimat pembuka setiap Minggu pagi saya menelepon Mama. Bangun tidur agak siang, sambil menikmati segelas cappuccino saya biasa menghabiskan berpuluh-puluh menit untuk bertukar cerita dengan Mama. Dari tertawa sampai terharu, dari tetangga sampai ponakan, semua jadi bahan obrolan kami. Papa, adik perempuan, adik laki-lakiku, satu per satu orang dirumah aku sapa walau hanya bertanya : Sehat?
Label:
Aulia,
family,
me and GOD
5 Sep 2013
Saya, bapak(teman)kantor dan Papa (dan-dia-yang-saya-tunggu)
Rasanya agak jengah akhir-akhir ini ketika semua orang jadi serasa sering banget ngomogin jodoh sama saya. Rasanya dia seperti sebuah pertanyaan yang dilontarkan saat saya mau pesan seporsi nasi sop di warung makan : pake bawang goreng neng? Atau pertanyaan terakhir ketika sedang di minimarket : mau isi pulsanya sekalian kak?
Apa sih jodoh. Saya bahkan belum ingin memikirkan itu. Ya...setidaknya sejak saya dan rutinitas baru saya menjadi sepasang kekasih seintim saya dengan bb putih saya yang sudah mulai sering lama loadingnya. Bagi saya, jodoh itu....nantilah.
Agak random dengan pertanyaan seorang bapak-bapak teman kantor ( jadi saya bingung mau menyebut beliau sebagai bapak kantor atau teman kantor ) yang saya temui saat makan malam di sebuah warung tenda beberapa hari lalu.
"Jadi, kalau pulang pasti ditanyainnya "Kapan?" ya kan?" tanya si bapak kemudian
Apa sih jodoh. Saya bahkan belum ingin memikirkan itu. Ya...setidaknya sejak saya dan rutinitas baru saya menjadi sepasang kekasih seintim saya dengan bb putih saya yang sudah mulai sering lama loadingnya. Bagi saya, jodoh itu....nantilah.
Agak random dengan pertanyaan seorang bapak-bapak teman kantor ( jadi saya bingung mau menyebut beliau sebagai bapak kantor atau teman kantor ) yang saya temui saat makan malam di sebuah warung tenda beberapa hari lalu.
"Jadi, kalau pulang pasti ditanyainnya "Kapan?" ya kan?" tanya si bapak kemudian
19 Agu 2013
Dirgahayu RI
Jadi ini mungkin jadi tahun pertama setelah tahun 2005, saya tidak terlalu aktif dalam ikut meramaikan ulang tahun Negara ini. Tidak dengan melatih, Tidak dengan memasang bendera di depan rumah. Tidak dengan melihat upacara di TV. Tidak dengan mengenakan atribut ke-PPI-an. Pun tidak dengan berteriak 3x dengan lantang Merdeka! Merdeka! Merdeka!
But it doens't mean i lost my patriotism right? At least, saya tidak melakukan pengkhianatan terhadap Negara. Saya bayar pajak, dan saya pakai batik (lah...cetek amat Zul patriotismenya).
Dirgahayu RI
~~Pun saya posting ini tidak tepat di tanggal 17 :p
But it doens't mean i lost my patriotism right? At least, saya tidak melakukan pengkhianatan terhadap Negara. Saya bayar pajak, dan saya pakai batik (lah...cetek amat Zul patriotismenya).
Dirgahayu RI
~~Pun saya posting ini tidak tepat di tanggal 17 :p
4 Agu 2013
marriage and primbon (beat up)
Saya ngga tau, asli saya ngga tau gimana rasanya kepentok sama adat istiadat dimana kita dilahirkan dan menginjak tanah dan menjunjung langit yang ada diatasnya. Iya, saya ngga tau gimana rasanya semua itu.
Mendengar cerita seorang sahabat saya yang berkeluh kesah tentang nasib antara dia dan pujaan hatinya yang kepentok sama, ummm.....what we called it, primbon or something like that lah yaa. Iya, dia dan kekasihnya yang sudah bertahun-tahun jalan bareng tau-tau kepentok sama adat Jawa yang namanya Primbon. Jadi kalo di Jawa itu ada itung-itungan hari kelahiran yang pakai hari pasaran Jawa semacam Legi, Pahing, Pon, Kliwon dan Wage dan entah yang bagaimana urutannya, yangkalau dijumlahkan dengan hari kalender Matahari semacam Sunday, Monday dan seterusnya akan melahirkan satu hitungan yang ajaib.
Ajaib karena mereka bisa menentukan jumlah sekian sampai sekian itu berarti cocok dan jumlah sekian dan seterusnya itu ngga cocok untuk idup bareng. Saya ngga ngerti deh bagaimana konsep ini didirikan dan bisa dianut oleh sebagian orang Jawa, bahkan termasuk keluarga saya, dan termasuk keluarga sahabat saya ini.
"Mbak aku galau. Masa katanya itung-itungan tanggal lahirku sama mas xxx ngga cocok mbak. Aku bingung mbak..," cerita sahabat saya beberapa minggu lalu yang cukup bikin saya tercengang.
Tercengang, karena seingat saya keluarga inti sahabat saya ini nggak ada yang orang Jawa. Tercengang karena sahabat saya berfikir untuk mengakhiri hubungan mereka, dan makin tercengang ketika tau hari ini bahwa mereka akan melangsungkan lamaran pekan depan.
Ahahaha....ajaib. Ajaib karena sahabat saya tidak menceritakan perkara ini kepada pacarnya karena tidak ingin membuat pacarnya risau. Iya, dia paham benar bahwa kerisauan pacarnya sudah begitu tinggi karena tau-tau ditembak orang tua sahabat saya untuk segera melamar anaknya. Ajaib karena mereka akan melangsungkan pernikahannya kurang dari 2 bulan lagi setelah beberapa waktu lalu saya dengar sahabat saya hampir ikhlas jika harus melepas pacarnya jika mereka memang dilarang untuk bersama.
Marriage and birthday date. Entahlah apa korelasi dari kedua hal ini sampai dijadikan satu bagian dari kebudayaan yang bisa mengakar sampai sekarang. Luar biasa, mengerikan. Hahaha....tentu saja mengerikan karena saya belum menikah dan saya orang Jawa dan saya aaaaaaakkk!!!
Dan....ah, whatever will be, will be. Selama semua memang yang terbaik dan tidak melanggar ketentuan-Nya, Insya Allah sih saya ikhlas. Iya.....saya ikhlas :")
#prayhard #mumpungRamadhan #nikahtaundepan #AMIN
ps. agak nggak ngerti kenapa mainan hashtag di blog. hahaha
Mendengar cerita seorang sahabat saya yang berkeluh kesah tentang nasib antara dia dan pujaan hatinya yang kepentok sama, ummm.....what we called it, primbon or something like that lah yaa. Iya, dia dan kekasihnya yang sudah bertahun-tahun jalan bareng tau-tau kepentok sama adat Jawa yang namanya Primbon. Jadi kalo di Jawa itu ada itung-itungan hari kelahiran yang pakai hari pasaran Jawa semacam Legi, Pahing, Pon, Kliwon dan Wage dan entah yang bagaimana urutannya, yangkalau dijumlahkan dengan hari kalender Matahari semacam Sunday, Monday dan seterusnya akan melahirkan satu hitungan yang ajaib.
Ajaib karena mereka bisa menentukan jumlah sekian sampai sekian itu berarti cocok dan jumlah sekian dan seterusnya itu ngga cocok untuk idup bareng. Saya ngga ngerti deh bagaimana konsep ini didirikan dan bisa dianut oleh sebagian orang Jawa, bahkan termasuk keluarga saya, dan termasuk keluarga sahabat saya ini.
"Mbak aku galau. Masa katanya itung-itungan tanggal lahirku sama mas xxx ngga cocok mbak. Aku bingung mbak..," cerita sahabat saya beberapa minggu lalu yang cukup bikin saya tercengang.
Tercengang, karena seingat saya keluarga inti sahabat saya ini nggak ada yang orang Jawa. Tercengang karena sahabat saya berfikir untuk mengakhiri hubungan mereka, dan makin tercengang ketika tau hari ini bahwa mereka akan melangsungkan lamaran pekan depan.
Ahahaha....ajaib. Ajaib karena sahabat saya tidak menceritakan perkara ini kepada pacarnya karena tidak ingin membuat pacarnya risau. Iya, dia paham benar bahwa kerisauan pacarnya sudah begitu tinggi karena tau-tau ditembak orang tua sahabat saya untuk segera melamar anaknya. Ajaib karena mereka akan melangsungkan pernikahannya kurang dari 2 bulan lagi setelah beberapa waktu lalu saya dengar sahabat saya hampir ikhlas jika harus melepas pacarnya jika mereka memang dilarang untuk bersama.
Marriage and birthday date. Entahlah apa korelasi dari kedua hal ini sampai dijadikan satu bagian dari kebudayaan yang bisa mengakar sampai sekarang. Luar biasa, mengerikan. Hahaha....tentu saja mengerikan karena saya belum menikah dan saya orang Jawa dan saya aaaaaaakkk!!!
Dan....ah, whatever will be, will be. Selama semua memang yang terbaik dan tidak melanggar ketentuan-Nya, Insya Allah sih saya ikhlas. Iya.....saya ikhlas :")
#prayhard #mumpungRamadhan #nikahtaundepan #AMIN
ps. agak nggak ngerti kenapa mainan hashtag di blog. hahaha
PPI Mates
Sahabat dan saudara itu emang nggak akan pernah ada endingnya. Sahabat dan saudara yang satu ini slalu bikin gagal move on tiap bulan Agustus. I heart you a lot, guys! Semoga sakses buat edisi 1708 taun ini yaa...
Regards
Ex Coach 2008-2012
30 Jul 2013
Faktanya, kita selalu memulai semuanya dari sebuah akhir. Seperti sebuah "hi" setelah "bye". Atau mungkin dengan aku cinta kamu yang dibaca dari akhir, dan kita tidak merasa ada yang salah dengan kalimat itu.
Good morning, sweet. Tolong kalimat ini jangan dibaca dari belakang, hanya akan membuatmu merasa random.
Good morning, sweet. Tolong kalimat ini jangan dibaca dari belakang, hanya akan membuatmu merasa random.
Label:
random
28 Jul 2013
24 Jul 2013
23 Jul 2013
Rihanna bilang "we found love in a hopeless place". Iya, terkadang di tempat yang paling menyusahkan bagi kita, justru disitulah dia ada. Hanya karena kita menutup mata dan telinga, doesn't mean it's not exist arround us.
Nyari cinta itu gampang-gampang susah. Semacam cari sepatu. You have to try some pairs until you find the best one. Nyari? Sebenernya cinta itu ngga perlu dicari. What do we need to do just : open your eyes, WIDER.
Kalo udah ketemu? Yakin beneran itu cinta? Is it love or lust? Can you differentiate it? Because i can not. Tell me if you can. I can't mention how i can call it a love if.......ah sudahlah
Ngerti ngga gue ngomong apaan?
Gue juga engga. Abaikan!
Nyari cinta itu gampang-gampang susah. Semacam cari sepatu. You have to try some pairs until you find the best one. Nyari? Sebenernya cinta itu ngga perlu dicari. What do we need to do just : open your eyes, WIDER.
Kalo udah ketemu? Yakin beneran itu cinta? Is it love or lust? Can you differentiate it? Because i can not. Tell me if you can. I can't mention how i can call it a love if.......ah sudahlah
Ngerti ngga gue ngomong apaan?
Gue juga engga. Abaikan!
20 Jul 2013
Kopinya Zulfa, kenalin ini kopinya Iqbal. Kopinya Iqbal, ini kopinya Zulfa. Finally you found a mate to enjoy your night, coffee #inhaleexhale |
Label:
images
15 Jul 2013
bermain kata dengan cinta
- cinta yang baik bukan cuma bersedia, tapi juga bersetia.
- cinta bukan cuma soal tubuh dan butuh, tapi juga soal betah dan tabah.
- cinta saling menuntun, bukan menuntut.
- cinta itu urusan saling, bukan saking dan saing.
- jangan terus-terusan cuma berbenah, cinta juga butuh berbenih.
- jangan mau cuma dikuatkan, itu urusan mengawani. lebih asyik dikuakan, urusannya sampai mengawini.
- cinta juga tak butuh selalu dikatakan, yang penting dikitakan.
- kalau sudah merasa pas, pacar jangan dimantankan, tapi dimantapkan.
- cinta sebaiknya tidak ditanyakan, tapi dihanyakan.
- mencari perhatian bukan sifat cinta. memberi perhatian, iya.
----- Repost from Tomat's Tumblr
14 Jul 2013
salam hangat dari calon istri yang suka menulis
Kalau saja aku bisa menulis buku secepat aku melahap sebuah buku, mungkin aku akan berhenti menulis. Aku bersyukur karena aku tidak begitu mahir menulis. Sekalipun aku ingin sesekali mahir dalam menulis. Agar aku dikenal oleh orang-orang. Sebagai seorang yang memiliki talenta. Berbakat. Atau mungkin aku akan dipanggil sebagai, penulis muda. Ah....cantik nian panggilan itu.
Tapi toh aku tetap saja menulis dengan setia disini saja. Day by day. Kadang panjang kadang pendek. Kadang cinta-cintaan, kadang maki-makian. Terlalu random bahkan untuk dijadikan satu arsip dalam Aulia's Globe. Tapi tak apa, toh tetap saja setidaknya 20-30 pengunjung tetap datang mengunjungi halaman ini walau tanpa postingan berminggu-minggu.
Tapi toh aku tetap saja menulis dengan setia disini saja. Day by day. Kadang panjang kadang pendek. Kadang cinta-cintaan, kadang maki-makian. Terlalu random bahkan untuk dijadikan satu arsip dalam Aulia's Globe. Tapi tak apa, toh tetap saja setidaknya 20-30 pengunjung tetap datang mengunjungi halaman ini walau tanpa postingan berminggu-minggu.
13 Jul 2013
Random moment. Ketika setelah lepas tertawa terbahak-bahak karena metromini yang berputar 180 derajat membuat kami harus oleng ke kiri semua, gue menangis dan berteriak "I love you, guys!" ke dua partner in crime. Ah, apapun hasil evaluasi akhir bulan nanti, semoga bukan menjadi akhir bagi kami.
Yess, I love you guys.
Yess, I love you guys.
Label:
friends
10 Jul 2013
Kayaknya baru kemaren seneng-seneng hepi-hepi bisa bangun saur, makanan udah ada di meja makan. Bisa puasa dirumah. Duduk rame-ramean sama keluarga. Taun ini uda enjoy Ramadhan di Kota orang lagi.
Anything, yang penting Alhamdulillah bisa ketemu Ramadhan lagi.
Selamat menunaikan Ibadah Puasa, kamu yang disebut atau tak tersebutkan dalam doa. Semoga kita diberi kelancaran untuk berperang sampai akhir :)
Anything, yang penting Alhamdulillah bisa ketemu Ramadhan lagi.
Selamat menunaikan Ibadah Puasa, kamu yang disebut atau tak tersebutkan dalam doa. Semoga kita diberi kelancaran untuk berperang sampai akhir :)
Label:
me and GOD
5 Jul 2013
yuhuu...susyah skalii jadi profesional yaa
Saya memahami benar, ketika kita memasuki satu fase yang
lebih tinggi, itu berarti ada banyak tolok ukur yang harus diubah. Ada banyak
target yang harus dirubah. Ada pola pikir dan cara berlaku yang harus dirubah.
Ada banyak limitasi yang harus dirubuhkan sebelum membuat kita terjebak dalam
satu istilah anak muda “gagal move on”.
Mengikuti program Management Trainee membuat saya banyak
belajar. Bahwa untuk dikenal, hanya perlu 3 hal. Baik, Buruk, atau Unik (kalau
kalian tidak mau disebut aneh). Life’s about choosen. Saya memilih untuk
menjadi unik. Saya tidak baik, karena saya tau masih ada satu dua pihak yang
memiliki rasa tidak suka terhadap saya. Pun tidak buruk karena toh selalu ada
yang mengajak saya tersenyum dan bercanda setiap harinya. Saya memilih untuk
menjadi unik, berbeda dari yang lain. Tapi toh saya pun tidak memaksa agar semua orang menyukai saya. I thank Rabb for this. To be an apathetic.
17 Jun 2013
The plans gone with the rain
Sedang menyusun rencana. He's 1,5 metres away in front of me. Iya, si lelaki yang tidak ada dalam google itu hanya 3 langkah didepan gue. Gue sedang menyusun rencana. Gimana caranya biar I can have a moment, before i enter to those damn office's door.
Jadi begini latar belakang ceritanya. Pagi ini hujan. Tepat pukul 7.30, jam dimana semua pegawai kantor gue baru pada sampai. Setelah selesai mereparasi seadanya payung gue yang mencuat kesana sini karena jahitannya lepas, gue berangkat ke kantor. Kali ini gue pake ransel karena gw pikir agak ribet ujan2 gini pake tas samping. Dengan jaket merah tebal dan sepatu karet bolong-bolong gue jalan ke kantor.
Lucky me. Baru keluar 30meter dari gang, si un-google-able guy ini lewat dengan sepeda motornya. Dengan jaket lusuh dan helm hitamnya yang kacanya terbuka, gue ngliat mukanya dengan mimik sangat lucu. Mungkin karena matanya yang sibuk mencari celah diantara hujan yang mulai jatuh kematanya atau dia manyun menahan rasa sakit dari gerimis cukup deras yang menerpa kulit putih pipinya. Yang jelas, itu mimik wajah terlucunya yang pernah gue liat.
Jadi begini latar belakang ceritanya. Pagi ini hujan. Tepat pukul 7.30, jam dimana semua pegawai kantor gue baru pada sampai. Setelah selesai mereparasi seadanya payung gue yang mencuat kesana sini karena jahitannya lepas, gue berangkat ke kantor. Kali ini gue pake ransel karena gw pikir agak ribet ujan2 gini pake tas samping. Dengan jaket merah tebal dan sepatu karet bolong-bolong gue jalan ke kantor.
Lucky me. Baru keluar 30meter dari gang, si un-google-able guy ini lewat dengan sepeda motornya. Dengan jaket lusuh dan helm hitamnya yang kacanya terbuka, gue ngliat mukanya dengan mimik sangat lucu. Mungkin karena matanya yang sibuk mencari celah diantara hujan yang mulai jatuh kematanya atau dia manyun menahan rasa sakit dari gerimis cukup deras yang menerpa kulit putih pipinya. Yang jelas, itu mimik wajah terlucunya yang pernah gue liat.
16 Jun 2013
10 things i love about this week end
10. Sleep 8 hours a day
9. Late woke up. Wow...never seen my watch showed in 8:00 in my first woke up, yay!!
8. Nasi bebek Hainan di Kemiri emang juara. Ngobatin kangen ama Kedai Beringin di Semarang
7. Mall to mall, after the rain. Girls day out! *kiss Bela Khoirunisa*
6. New Lip Balm. And it's Maybelline!! (branded-hollic)
5. Self hair masking. Akhirnya bisa juga bertahan lebih dari 15 menit di kamar mandi :)))
4. Okay, you can visit to my room now. It's cleaner. Hah!
3. Yeay....1st book I bought since I worked. 288mg. Gonna get the others 3 books soon! Thanks to Ika Natassa
2. Ough....my BB was back! Welcome to normal life, White ;)
1. I still miss you. And always :3
15 Jun 2013
I do love you
The problem is i can't see you and say it at the same time
Best Regards
=)
The problem is i can't see you and say it at the same time
Best Regards
=)
Label:
heart
8 Jun 2013
#ceritasore
aku teringat masa dihampir setahun silam. saat itu malam. saat itu aku sedang duduk di kursi sebelah kaca bis malam yang dingin. saat itu aku sedang berjalan menuju ibukota.
dengan BlackBerry putih di tangan, aku bercakap dengan seorang mantan kekasih. barangkali mantan sahabat juga. dulu kami bersahabat. saat kami berbalut seragam putih biru. dia satu tahun lebih tua dariku. lalu kami beranjak besar. berada pada sma yang sama. kami jatuh cinta. berpacaran kurang dari 2 bulan. lalu berpisah tanpa alasan yang tak terkuak. aku yang meminta. sebenarnya karena saat itu aku baru saja jatuh cinta dengan rekanku saat dikarantina. yang akhirnya juga hilang ditelan masa.
dia bercerita bahwa dia ingin menikah. mungkin akhir tahun, atau pertengahan taun depan. dia bahkan sempat bertanya pada saya apakah saya mau menikah dengannya. satu tahun sudah kami tidak bertatap muka dan dia meminta saya menjadi istrinya. saya tertawa.
dengan BlackBerry putih di tangan, aku bercakap dengan seorang mantan kekasih. barangkali mantan sahabat juga. dulu kami bersahabat. saat kami berbalut seragam putih biru. dia satu tahun lebih tua dariku. lalu kami beranjak besar. berada pada sma yang sama. kami jatuh cinta. berpacaran kurang dari 2 bulan. lalu berpisah tanpa alasan yang tak terkuak. aku yang meminta. sebenarnya karena saat itu aku baru saja jatuh cinta dengan rekanku saat dikarantina. yang akhirnya juga hilang ditelan masa.
dia bercerita bahwa dia ingin menikah. mungkin akhir tahun, atau pertengahan taun depan. dia bahkan sempat bertanya pada saya apakah saya mau menikah dengannya. satu tahun sudah kami tidak bertatap muka dan dia meminta saya menjadi istrinya. saya tertawa.
6 Jun 2013
Join at Flash Fiction
Lucu. Buat kalian yang baru pada buka blog gue dan menemukan gue ngepost 2 prosa pendek dalam semalem pasti bingung. Keracunan apaaaaa gue nulis begituan. Jangankan kalian, kalo gue buka page gue sendiri aja nyengir.
Jadi ceritanya emang lagi ada sayembara gitu di twitter dari akun @Nulisbuku. Gue sempet liat beberapa malam lalu, kalo ada kompetisi Flash Fiction #FF2in1. Kompetisinya bikin short story yang shorter dari cerpen, dengan tema lagu yang dikasi sama si akun, dan harus dibuat dalam waktu SETENGAH JAM. Jadi, dalam waktu 1 jam kita harus bikin 2 short story, yang masing alokasi waktunya setengah jam, dan temanya baru dikasi di 30menit pertama.
Jangan tanya dulu apa hadiahnya. Buat gue, seorang penulis amatir yang udah lama ngga nulis, dan sebenernya juga ngga jago-jago amat nulis prosa, bisa ngelarin 2 cerita dalam @30menit itu udah suatu kepuasan sendiri. I challenge my self. Karena udah ngga pernah nulis lagi. Karena sok sibuk udah ngga pernah ngeblog lagi.
Ada 2 sih yang bikin gue bahagia sebenernya. Yang jelas karena gue berhasil kelar sebelum deadline. And of course sebagai bonusnya, statistik blog jadi naik deh. Hahaha. Menang?? Entahlah...
Jadi tau sih, kalo ternyata banyak juga yang suka nulis diluar sana. Banyak juga yang jago. Banyak juga yang freak ikutan challenge2 menantang kaya begini. Dan walau gue baru ikut pertama kali, kayaknya bakal nyandu deh. Hadiahnya dong, 1 eksemplar buku dari nulisbuku.com, dan free ongkir. Siapa yang ngga ngiler tuh :3
Jadi ceritanya emang lagi ada sayembara gitu di twitter dari akun @Nulisbuku. Gue sempet liat beberapa malam lalu, kalo ada kompetisi Flash Fiction #FF2in1. Kompetisinya bikin short story yang shorter dari cerpen, dengan tema lagu yang dikasi sama si akun, dan harus dibuat dalam waktu SETENGAH JAM. Jadi, dalam waktu 1 jam kita harus bikin 2 short story, yang masing alokasi waktunya setengah jam, dan temanya baru dikasi di 30menit pertama.
Jangan tanya dulu apa hadiahnya. Buat gue, seorang penulis amatir yang udah lama ngga nulis, dan sebenernya juga ngga jago-jago amat nulis prosa, bisa ngelarin 2 cerita dalam @30menit itu udah suatu kepuasan sendiri. I challenge my self. Karena udah ngga pernah nulis lagi. Karena sok sibuk udah ngga pernah ngeblog lagi.
Ada 2 sih yang bikin gue bahagia sebenernya. Yang jelas karena gue berhasil kelar sebelum deadline. And of course sebagai bonusnya, statistik blog jadi naik deh. Hahaha. Menang?? Entahlah...
Jadi tau sih, kalo ternyata banyak juga yang suka nulis diluar sana. Banyak juga yang jago. Banyak juga yang freak ikutan challenge2 menantang kaya begini. Dan walau gue baru ikut pertama kali, kayaknya bakal nyandu deh. Hadiahnya dong, 1 eksemplar buku dari nulisbuku.com, dan free ongkir. Siapa yang ngga ngiler tuh :3
5 Jun 2013
I left the pain behind
"Jangan pergi..."
Aku terdiam. Menangis. Memahami benar betapa besar penyesalan yang dialaminya. Aku hanya sedang mencoba untuk menenangkan diriku sendiri. Untuk tak berteriak. Untuk tidak berlaku kasar padanya. Sosok yang paling kusayang.
Kulihat dirinya berdiri lemas di hadapanku. Wajahnya lusuh penuh peluh dan air mata. Sungguh ingin ku memeluknya. Rambutnya tampak beberapa helai menginti dari balik kerudungnya. Menempel lepek pada pipi putihnya yang memerah dan basah karena air matanya.
Tangannya menyentuh tanganku. Membelai poniku yang jatuh menutup hampir seluruh mataku. Aku menahan diri untuk tidak menangis. Menahan diri untuk tidak jatuh ke pelukannya atau malah memberinya sebuah tamparan keras di pipinya. Tidak. Aku terlalu cinta padanya.
"Reina hanya butuh waktu. Reina akan pergi. Selama waktu yang Reina butuhkan. Reina nggak marah. Apapun asal Mama bahagia, Reina pasti setuju. Termasuk jika ingin menikah lagi dan menduakan Papa. Because I love you a lot, Mam. Reina pamit..."
Kutinggalkan Mama tanpa sebuah kecup manis di pipi putihnya yang memerah. Kutinggalkan Mama menangis di lantai kayu ruang tamu depan rumah kami. Bersama lukaku agar tak bisa kurasakan lagi.
Aku terdiam. Menangis. Memahami benar betapa besar penyesalan yang dialaminya. Aku hanya sedang mencoba untuk menenangkan diriku sendiri. Untuk tak berteriak. Untuk tidak berlaku kasar padanya. Sosok yang paling kusayang.
Kulihat dirinya berdiri lemas di hadapanku. Wajahnya lusuh penuh peluh dan air mata. Sungguh ingin ku memeluknya. Rambutnya tampak beberapa helai menginti dari balik kerudungnya. Menempel lepek pada pipi putihnya yang memerah dan basah karena air matanya.
Tangannya menyentuh tanganku. Membelai poniku yang jatuh menutup hampir seluruh mataku. Aku menahan diri untuk tidak menangis. Menahan diri untuk tidak jatuh ke pelukannya atau malah memberinya sebuah tamparan keras di pipinya. Tidak. Aku terlalu cinta padanya.
"Reina hanya butuh waktu. Reina akan pergi. Selama waktu yang Reina butuhkan. Reina nggak marah. Apapun asal Mama bahagia, Reina pasti setuju. Termasuk jika ingin menikah lagi dan menduakan Papa. Because I love you a lot, Mam. Reina pamit..."
Kutinggalkan Mama tanpa sebuah kecup manis di pipi putihnya yang memerah. Kutinggalkan Mama menangis di lantai kayu ruang tamu depan rumah kami. Bersama lukaku agar tak bisa kurasakan lagi.
Label:
prosa
Be Your Everything
You're more than just a friend
So we can just stop pretending now
Gotta let you know somehow
Sungguh, airport yang penuh orang lalu lalang mendadak terasa hening. Sejenak badanku serasa dingin ketika tangannya menyentuh punggung tanganku yang sedang mengetuk-ngetukkan ponselku di meja berisi dua cangkir kopi setengah habis, tempat kami duduk menunggu. Menunggu waktu.
"I can't hold this longer. I have no other time," Reza memecah keheningan kemudian. Baiklah, wajahku mulai memanas. Sepertinya ini bukan lelucon.
"Apa?" aku mencoba tersenyum. Memasang muka malas, seperti biasa ketika dia memasang aksi drama Romeo-Julietnya.
"This song really push me to say it. Now." Reza masih memainkan punggung tanganku. Aku diam. Tak membalas ataupun melepas genggamannya.
"I heart you, Tiara. You're more than just a friend," sambungnya sambil menundukkan wajah. "Will you be mine?" tanyanya lantang sedetik kemudian. Matanya menatap tajam.
We used to say
That we would always stick together
But who's to say
That we could never last forever
"Ah Reza, it's just a matter of time. Kamu hanya terbawa suasana. This song. A farewell. And it's only me that take you to airport. I heart you too dear, for sure. But.....you always knew the answer," aku tersenyum. Mempersembahkan senyum terbaikku.
Reza tersenyum. Tanpa melepas tanganku sedetikpun. "And i will ask it again later..."
So we can just stop pretending now
Gotta let you know somehow
Sungguh, airport yang penuh orang lalu lalang mendadak terasa hening. Sejenak badanku serasa dingin ketika tangannya menyentuh punggung tanganku yang sedang mengetuk-ngetukkan ponselku di meja berisi dua cangkir kopi setengah habis, tempat kami duduk menunggu. Menunggu waktu.
"I can't hold this longer. I have no other time," Reza memecah keheningan kemudian. Baiklah, wajahku mulai memanas. Sepertinya ini bukan lelucon.
"Apa?" aku mencoba tersenyum. Memasang muka malas, seperti biasa ketika dia memasang aksi drama Romeo-Julietnya.
"This song really push me to say it. Now." Reza masih memainkan punggung tanganku. Aku diam. Tak membalas ataupun melepas genggamannya.
"I heart you, Tiara. You're more than just a friend," sambungnya sambil menundukkan wajah. "Will you be mine?" tanyanya lantang sedetik kemudian. Matanya menatap tajam.
We used to say
That we would always stick together
But who's to say
That we could never last forever
"Ah Reza, it's just a matter of time. Kamu hanya terbawa suasana. This song. A farewell. And it's only me that take you to airport. I heart you too dear, for sure. But.....you always knew the answer," aku tersenyum. Mempersembahkan senyum terbaikku.
Reza tersenyum. Tanpa melepas tanganku sedetikpun. "And i will ask it again later..."
Label:
prosa
26 Mei 2013
Short letters to Ikkyu San~
You do really know how to make my day without doing anything.
Well...thank you anyway to put all my short letters beside your desk.
It's a pride to accompany along your works, since the warm morning till
the cold midnight.
I'm 23 and all what i've done just like a teenager. Well....the elder people, the more child their attitude. Isn't it? Or it's only me??
Okay. Anyone of you feel curious about who is the man I'm talking about? Well....even i did not really know about his existences. So...just keep your curious until the next post. Maybe i will try to describe. Just maybe, dear. Don't take my word too serious :p
I'm 23 and all what i've done just like a teenager. Well....the elder people, the more child their attitude. Isn't it? Or it's only me??
Okay. Anyone of you feel curious about who is the man I'm talking about? Well....even i did not really know about his existences. So...just keep your curious until the next post. Maybe i will try to describe. Just maybe, dear. Don't take my word too serious :p
20 Mei 2013
17 Mei 2013
Di bawah gerimis
Gerimis selalu menyisakan satu cerita sendiri di satu sudut kota. Seperti malam ini. Lelah berkutat dengan setumpuk tunggakan tagihan dan sistem yang masih mengejar untuk tidak kutinggal pulang. Apa daya langkahku lebih kuat untuk menarik tubuh menjauhi kursi putar di satu ruang di lantai dua gedung tua 5 lantai kantorku. Tak lupa aku meletakkan satu pesan dengan kertas post it di meja nya. Malam ini aku meninggalkan sapaan dalam bahasa Prancis. Kutulis : Bonjour, tak lupa selalu dengan sebuah senyum cantik untuk menggantikan tanda titik
Iya, aku hanya ingin menjadi yang pertama menyapanya saat dia telah siap untuk bekerja. Yah, setidaknya aku berpura-pura benar-benar menyapanya walau aku tau aku tak pernah benar-benar menyapanya. Tidak dengan selamat pagi. Tidak dengan ohayo. Tidak pula dengan Bonjour.
Tak apa, setidaknya pagi ini aku sempat berpapasan sejenak dengannya di mesin absen sidik jari. Berkali-kali dia tampak mengusap layar detector yang selalu berkata "Silahkan coba lagi" setiap dia menyentuhnya. Dua kali aku melihatnya gagal membuat kotak berwarna hitam itu berucap "Terima kasih". Aku berdiri di sebelahnya, menyentuh mesin finger print sekali dengan malas, dan hati girang sekaligus. Sayang sekali mesin sialan itu langsung berucap Terima kasih, pun kotak hitam yang disentuhnya.
Sayang sekali aku tak bisa menyapanya semanis tulisan-tulisanku yang kubuat dengan penuh cinta. Pun dia tidak mengeluarkan sedikitpun suara saat aku berdiri di sebelahnya. Hanya segaris senyum yang dipaksa ditariknya saat dia melihatku berjalan mendekatinya, maksudku mesin finger print di depannya. Ah, siapalah aku ini.
Aku berjalan sendiri. Menatap jalanan yang kosong. Menggantungkan tas hitamku dengan malas menyilang bahu. Kumasukkan kedua tanganku kedalam saku jaket warna merahku. Gerimis selalu romantis dengan caranya sendiri. Jalanan yang hitam basah memantulkan lampu-lampu jalan berwarna oranye. Aku tersenyum. Pada cerita tadi pagi yang terputar dengan cantik di dalam tempurung kepalaku. Tanpa cela. Sedikit terasa menye-menye. Tapi toh aku tersenyum juga.
Terus berjalan dengan angin dingin yang membelai halus kedua pipiku. Aroma malam ini terasa manis. Meskipun tak ada kata yang terucap sepanjang jalanku menuju kerumah. Gerimis selalu memiliki satu cerita sendiri untuk setiap tetesnya. Mungkin suatu saat nanti kita akan menikmati tetes pertama gerimis romantis, dengan cerita kita sendiri. Iya, kita.
Iya, aku hanya ingin menjadi yang pertama menyapanya saat dia telah siap untuk bekerja. Yah, setidaknya aku berpura-pura benar-benar menyapanya walau aku tau aku tak pernah benar-benar menyapanya. Tidak dengan selamat pagi. Tidak dengan ohayo. Tidak pula dengan Bonjour.
Tak apa, setidaknya pagi ini aku sempat berpapasan sejenak dengannya di mesin absen sidik jari. Berkali-kali dia tampak mengusap layar detector yang selalu berkata "Silahkan coba lagi" setiap dia menyentuhnya. Dua kali aku melihatnya gagal membuat kotak berwarna hitam itu berucap "Terima kasih". Aku berdiri di sebelahnya, menyentuh mesin finger print sekali dengan malas, dan hati girang sekaligus. Sayang sekali mesin sialan itu langsung berucap Terima kasih, pun kotak hitam yang disentuhnya.
Sayang sekali aku tak bisa menyapanya semanis tulisan-tulisanku yang kubuat dengan penuh cinta. Pun dia tidak mengeluarkan sedikitpun suara saat aku berdiri di sebelahnya. Hanya segaris senyum yang dipaksa ditariknya saat dia melihatku berjalan mendekatinya, maksudku mesin finger print di depannya. Ah, siapalah aku ini.
Aku berjalan sendiri. Menatap jalanan yang kosong. Menggantungkan tas hitamku dengan malas menyilang bahu. Kumasukkan kedua tanganku kedalam saku jaket warna merahku. Gerimis selalu romantis dengan caranya sendiri. Jalanan yang hitam basah memantulkan lampu-lampu jalan berwarna oranye. Aku tersenyum. Pada cerita tadi pagi yang terputar dengan cantik di dalam tempurung kepalaku. Tanpa cela. Sedikit terasa menye-menye. Tapi toh aku tersenyum juga.
Terus berjalan dengan angin dingin yang membelai halus kedua pipiku. Aroma malam ini terasa manis. Meskipun tak ada kata yang terucap sepanjang jalanku menuju kerumah. Gerimis selalu memiliki satu cerita sendiri untuk setiap tetesnya. Mungkin suatu saat nanti kita akan menikmati tetes pertama gerimis romantis, dengan cerita kita sendiri. Iya, kita.
Buat aku, kecantikan itu harus berbanding lurus dengan kecerdasan dan pribadi yang menarik. Harus. Itu kenapa aku tidak terlalu suka dibilang cantik. Aku lebih bangga disebut qualified, smart, high capability, friendly girl, cheers and another good things. Karena ketika mereka memandangku dari kemampuan yang aku miliki, dengan sendirinya aku akan terlihat cantik dimata mereka. Bukan buat sengaja diliatin, tapi karena memang aku terlihat dengan sendirinya.
14 Mei 2013
tidak ada masalah yang terlalu sulit. yang ada hanya kita yang salah melatih kapasitas diri kita sehingga terlalu lemah untuk menghadapi semua masalah yang datang.
Label:
Aulia
9 Mei 2013
money talks
Label:
images
5 Mei 2013
2 Mei 2013
Banyak-banyak bicara, sering-seringlah bercakap-cakap dengan orang lain. Habiskan waktumu untuk mencuri ilmunya. Dengan diam kamu tidak akan mendapatkan apa-apa. (Andreas Patria)
Begitu kata salah seorang Direktur kepadaku saat aku mencoba untuk mewancarainya untuk membuat sebuah artikel majalah kantor. Tanpa dia sadari, saat itu pun aku sedang mencuri ilmu banyak darinya. You are awesome, Sir.
Begitu kata salah seorang Direktur kepadaku saat aku mencoba untuk mewancarainya untuk membuat sebuah artikel majalah kantor. Tanpa dia sadari, saat itu pun aku sedang mencuri ilmu banyak darinya. You are awesome, Sir.
quote for Juph 72
If
you only read the books that everyone else is reading, you can only think what
everyone else is thinking
~
Haruki
Murakami, Norwegian Wood
----------
Ini salah satu quote yang sempet gue pake waktu closing book review presentation kemaren. and yess, i'm proud of reading unordinary book. at least i'm not reading a comic. for sure.
Label:
quote
1 Mei 2013
do for a reason
Saya selalu percaya bahwa semua orang selalu melakukan sesuatu karena sebuah alasan. Terlepas dari bisa atau tidak bisa diterimanya alasan itu, semua selalu bertindak bukan karena tanpa tujuan. Semua hanya tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Dan bisa atau tidaknya kita melihat dan memahami dari kacamata yang sama. Terkadang berbagi memang menyenangkan. Tapi memang lebih banyak hal yang lebih nyaman untuk disimpan sendiri. Setidaknya itu yang Papa, Mama dan saya lakukan sekarang.
Get well very soon, Pa
:")
Get well very soon, Pa
:")
29 Apr 2013
28 Apr 2013
Kartini celebrations at Radiant
kami memang bukan Kartini yang bisa menerbitkan cahaya setelah kegelapan. Kami mungkin juga bukan Kartini yang menggebu-gebukan arti dan makna emansipasi. Tapi kami menghargai makna sejarah. Bahwa kami adalah bangsa yang besar, karena selalu menghargai sejarah, dengan berfoto-fotoo :3
23 Apr 2013
seuntai selamat pagi
Ini entah kali keberapa kita berpapasan di lorong sempit berundak dengan beberapa anakan yang aku injak, yang kamu pijak. Semua masih sama.
Aku masih saja berjalan dengan kepala menunduk. Kamu masih saja berjalan dengan pandangan lurus kedepan. Tanganku sibuk menggenggam jari jemariku sendiri. Tanganmu asyik memainkan ujung pulpen. Hanya raga kita yang bertemu. Mata kita tidak. Pikiran kita entah. Hati kita belum. Mungkin.
Aku berharap saya memiliki keberanian untuk memberi kamu lebih dari sepasang mata dari kejauhan. Mungkin segaris senyum. Atau satu oktaf nada berbunyi "hai". Atau sebuah percakapan singkat yang bisa menggantikan derap langkah kita yang mulai malas. Seuntai "selamat pagi" terdengar cantik.
Iya. Aku akan mencobanya nanti. Nanti setelah aku berhasil menahan langkahku untuk tidak memutar arah setiap melihatmu berada di ujung tangga yang akan aku lewati.
Aku masih saja berjalan dengan kepala menunduk. Kamu masih saja berjalan dengan pandangan lurus kedepan. Tanganku sibuk menggenggam jari jemariku sendiri. Tanganmu asyik memainkan ujung pulpen. Hanya raga kita yang bertemu. Mata kita tidak. Pikiran kita entah. Hati kita belum. Mungkin.
Aku berharap saya memiliki keberanian untuk memberi kamu lebih dari sepasang mata dari kejauhan. Mungkin segaris senyum. Atau satu oktaf nada berbunyi "hai". Atau sebuah percakapan singkat yang bisa menggantikan derap langkah kita yang mulai malas. Seuntai "selamat pagi" terdengar cantik.
Iya. Aku akan mencobanya nanti. Nanti setelah aku berhasil menahan langkahku untuk tidak memutar arah setiap melihatmu berada di ujung tangga yang akan aku lewati.
16 Apr 2013
12 Apr 2013
dududu~
Ini keadaan yang sangat tidak menyenangkan. Dimana kamu
tidak mampu dengan terbuka mengungkapkan betapa kamu sangat bahagia. Hanya
dengan melihatnya. It’s kinda a silly thing.
Kalian pernah menyukai seseorang, yang bahkan hanya melihat
bayangannya sejenak saja sudah cukup membut harimu lebih berwarna? Kalian
pernah menyukai seseorang, dimana melihatnya bisa tersenyum dan berbicara
bahagia dengan orang lain sudah bisa
menarik garis bibirmu lebih tinggi? Kalian pernah menyukai seseorang, dimana
melihatnya yang sedang asyik dengan pekerjaannya dan lawan bicaranya menjadi
film paling mengasyikkan?
Lagi, saya mengalami satu keadaan dimana mengagumi lebih
menyenangkan dibandingkan berpacaran dengan pacar paling tampan sekalipun. I never bored to see. I
never feeling empty when he didn’t appear. I even don’t wanna get closer to him. Agak-agak teenager geli-geli
gimana gitu ya? Yasih...mau gimana lagi. Emang masih teenage. ahahahahasial -______-"
Ah dunia, lagi-lagi menggoda saya. Keteguhanku sedang diuji.
Tenang Allah, aku sepertinya masih tahan untuk tidak membuat diriku lebih dekat
dengannya. Setidaknya sekarang. Hahahaa....lemes >,<
Cerita tentang Ibu Tiri
Lagi terusik dengan konsep ibu tiri sebenarnya. Terusik gara-gara beberapa waktu
belakangan saya lagi sering pulang kampug ke tempat nenek di Purwakarta, dan
disini tinggal ponakan gue yang masih SD dan sedikit bingung dengan konsep Ibu
tiri.
Ponakan saya ini memang
ditinggal Ibunya sejak dia kecil karena sakit. Ibunya meninggal ketika
dia seharusnya sedang membutuhkan total peranan seorang Ibu dalam perkembangan
eksistensinya. Dan malangnya, adik perempuannya saat itu baru berusia 1 tahun.
Dan ya...sejak Ibunya meninggal, akhirnya diputuskan bahwa ponakan gue yang
tertua tinggal sama nenek gue di Purwakarta dan adeknya ikut pindah dengan
Ayahnya yang akhirnya menikah lagi beberapa tahun kemudian.
Agak ironis memang ketika sang kakak yang seharusnya jauh
lebih mengenal Ibunya, malah tidak teralu pusing dengan adanya peran Ibu
barunya. Sedangkan si adek yang notabene sekarang masih kelas 2 SD
begitu kritis dalam mengartikan konsep Ibu tiri di kepalanya. Kalau saya
pikir lagi mungkin karena sang kakak bisa tumbuh dalam didikan nenek saya yang
baik (mana ada nenek ngga sayang cucu, itu pikiran sederhana saya). Terlebih
karena memang sang kakak tinggal bersama nenek saya sejak dia masih pipis di
popok sampe sekarang udah pake pembalut.
10 Apr 2013
2 Apr 2013
tinggikan target, pantaskan diri
bicara tentang hidup itu memang tidak ada habisnya. saya hari ini baru saja presentasi. didepan 3 jajaran Board of Director kantor tempat saya kerja. rasanya luar biasa. tim gue serasa jadi guest star. dan yang paling menakjubkan bahwa karena saya lagi-lagi mendapat banyak ilmu.
Yah, sebut saja ilmu baru tentang scope of work. Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan. saya mengambil sendiri satu pelajaran hari ini. dari bagaimana saya presentasi. dari bagaimana saya dan tim saya menyampaikan materi. dari bagaimana saya mendengarkan dan memahami bagaimana diskusi menarik bisa terjadi diantara kami, yang notabene adalah new worker dan mereka yang paham benar tentang bagaimana the real office of us.
bahwa mereka tau kami ingin menjadi besar, dan mereka tidak membatasi kami untuk jadi besar. pun tidak mengajari kami bagaimana caranya menjadi besar. tapi disini sayalah yang harus berusaha sendiri.
meninggikan target pencapaian. maka pantaskan diri untuk mencapai target tersebut. target tinggi dengan effort yang rendah tidak akan menghasilkan apa-apa. tidak juga nyaris pencapaian. nyaris penyesalan mungkin yang ada.
iya, kalo mau deketin mas yang unreachable ya pantaskan diri jup... #salahfokus
Yah, sebut saja ilmu baru tentang scope of work. Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan. saya mengambil sendiri satu pelajaran hari ini. dari bagaimana saya presentasi. dari bagaimana saya dan tim saya menyampaikan materi. dari bagaimana saya mendengarkan dan memahami bagaimana diskusi menarik bisa terjadi diantara kami, yang notabene adalah new worker dan mereka yang paham benar tentang bagaimana the real office of us.
bahwa mereka tau kami ingin menjadi besar, dan mereka tidak membatasi kami untuk jadi besar. pun tidak mengajari kami bagaimana caranya menjadi besar. tapi disini sayalah yang harus berusaha sendiri.
meninggikan target pencapaian. maka pantaskan diri untuk mencapai target tersebut. target tinggi dengan effort yang rendah tidak akan menghasilkan apa-apa. tidak juga nyaris pencapaian. nyaris penyesalan mungkin yang ada.
iya, kalo mau deketin mas yang unreachable ya pantaskan diri jup... #salahfokus
26 Mar 2013
one-sided love. pffft...
yah biasa, namanya new worker, jadi kemarin-kemarin saya tidak sempat untuk banyak menulis disini. beberapa kali sering saya menulis, lalu saya menghapusnya kembali. saya menulis tentang pekerjaan. ah, rasa-rasanya itu terlalu mainstream. agak sedikit pamer kalau saya baru saja bekerja. jadi beberapa kali pula tulisan-tulisan itu hanya berbaring dengan tenang di box draft dan akan menjadi butiran debu beberapa hari setelahnya (baca: dihapus).
tapi malam ini rasanya ada sesuatu yang menggelitik di pikiran saya. tiba-tiba saya berfikir tentang one sided love. hahaa...yah, kisah cinta saya memang selalu berakhir dengan one-sided love karena saya selalu mencintai orang yang tidak mencintai saya lagi (baca: udah ada yang laen). tapi agak lucu ketika saya mencoba untuk memikirkan one-sided love, jika terjadi bahkan sebelum menyentuh start.
25 Mar 2013
Saya memahami benar bahwa cinta bukan tentang hanya bahagia saja. Saya juga memahami bahwa cinta bukan tentang hanya tertawa bersama dan berlarian di bawah hujan sambil bergandengan tangan. Saya paham bahwa cinta bukan hanya saling berkirim kabar dan mengucapkan selamat tidur. Saya tau bahwa cinta adalah mengerti, bukan kompromi.
Tapi apa cinta harus selalu tidak bahagia?
16 Mar 2013
1 Mar 2013
about twitter (part something)
lagi. masalah dengan twitter. ahahaha...jujur kali ini gue nggak bisa stop buat narik bibir setengah centi ke kanan dan kiri. iya emang, twitter sering bikin kita salah persepsi. tapi asli deh, ketika kamu tidak mengenal baik karakter seseorang yang "sedang" kalian judge-ing, so please don't judge. nah lo, bingung kan?
engga, gue tetep bingung orang yang makan ati sama twitter. jadi begini, twitter itu identik dengan burung. lo tau apa itu burung? binatang. dia berkicau, bukan bicara. dia ngga paham bener apa yang dia suarakan. dia bahkan sering(kali) ngga inget apa yang dia kicaukan sebelumnya. dan ketika lo sakit ati sama 140 karakter, kenapa lo bisa terima ketika cewek lo cuma bilang terserah. itu agak konyol aja sih buat saya.
engga, gue tetep bingung orang yang makan ati sama twitter. jadi begini, twitter itu identik dengan burung. lo tau apa itu burung? binatang. dia berkicau, bukan bicara. dia ngga paham bener apa yang dia suarakan. dia bahkan sering(kali) ngga inget apa yang dia kicaukan sebelumnya. dan ketika lo sakit ati sama 140 karakter, kenapa lo bisa terima ketika cewek lo cuma bilang terserah. itu agak konyol aja sih buat saya.
24 Feb 2013
Dream Job and i have to thank Rabb for it
Ketemu kan akhirnya, sama dunia kerja. sama keadaan-keadaan yang gue idam-idamkan sejak dulu. Dimana gue bisa ikut bercerita tentang lembur. Bisa menyemangati para pekerja hari Sabtu. atau bisa begitu bahagia ketika week end dateng. Ini yang gue pengen dari dulu. Dan yeah...semua itu ada waktunya kan??
Trus gimana rasanya? Gue sih enjoy. Gue sih bahagia. Terlepas dari keadaan kantor dan user gue selama 3 bulan awal ini. Terlepas dari kerjaan gue yang "mahapenting", atau dari betapa pengennya gue bisa punya meja kerja sendiri dan i can put all of my stuff on it, atau bahwa ini masih bukan dream job's profession gue. gue selalu menikmati keadaan yang ada sekarang. Dimana gue bisa berangkat saat matahari baru aja malu-malu menyapa Jakarta, dan pulang saat awan gelap telah menggelayut di sepanjang atap ibukota.
Label:
Aulia,
me and GOD,
mind,
random,
work
20 Feb 2013
19 Feb 2013
Gue nggak tau. gue ngerasanya sih nggak setangguh itu. tapi entah bagaimana bisa mereka menganggap gue sebagai seseorang yang tangguh, padahal jauh di dalam diri gue sendiri sebenernya gue begitu ingin teriak mengeluh ke semua orang, dengan air mata yang berurai membasahi pipi. entah gue yang nggak mengenal diri gue sebaik itu, atau mereka yang terlalu (sok) tau tentang gue.
tapi toh kerapuhan gue tetap tersimpan rapi. dan ya, gue masih dikenal sebagai wanita (yang pura-pura) tangguh.
tapi toh kerapuhan gue tetap tersimpan rapi. dan ya, gue masih dikenal sebagai wanita (yang pura-pura) tangguh.
5 Feb 2013
saya yang jadi author happy endingnya
Semua orang sih suka banget buat bilang kalau happy ending itu hanya ada di film atau cerita dongeng anak-anak. Saya pun sering mengatakan hal itu sejak saya menonton film Hugo bersama dua sahabat hebat di salah satu mall di ujung Kota Solo. Waktu itu saya percaya sepenuhnya. Mungkin karena terbawa suasana hati saat itu. Ah, sepertinya saya ingat betul saya baru saja tak selang berapa lama putus dari pacar yang lama. Sungguh labil.
Ya, walaupun saya pun tidak bisa mengelaknya hingga saat ini. Saya belum menemukan ending yang happy dari cerita cerita hidup saya sekarang. Ah, yasudah. Saya pikir ya memang film saya sih sebenarnya belum waktunya berakhir. Tergantung juga sih, cerita yang mana yang dibicarakan. Tidak ada film yang terlalu banyak alur ceritanya. Cuma sinetron Indonesia yang seperti itu. Dan saya nggak mau punya hidup seperti sinetron-sinetron Indonesia. Bisa-bisa saya punya 6 season kehidupan.
Sebut saja kalau cerita tentang pendidikan, saya anggap kisah saya berakhir cukup manis. CUKUP. bukan happy ending. cuma rate 3 dari 5 stars. Dan buat saya itu bukan hal yang membanggakan. S.I.Kom setelah 4 tahun 11 bulan, yang layak sih hanya Alhamdulillah. Bukannya teriak-teriak bahagia sambil lompat-lompat keliling kampus.
Ya, walaupun saya pun tidak bisa mengelaknya hingga saat ini. Saya belum menemukan ending yang happy dari cerita cerita hidup saya sekarang. Ah, yasudah. Saya pikir ya memang film saya sih sebenarnya belum waktunya berakhir. Tergantung juga sih, cerita yang mana yang dibicarakan. Tidak ada film yang terlalu banyak alur ceritanya. Cuma sinetron Indonesia yang seperti itu. Dan saya nggak mau punya hidup seperti sinetron-sinetron Indonesia. Bisa-bisa saya punya 6 season kehidupan.
Sebut saja kalau cerita tentang pendidikan, saya anggap kisah saya berakhir cukup manis. CUKUP. bukan happy ending. cuma rate 3 dari 5 stars. Dan buat saya itu bukan hal yang membanggakan. S.I.Kom setelah 4 tahun 11 bulan, yang layak sih hanya Alhamdulillah. Bukannya teriak-teriak bahagia sambil lompat-lompat keliling kampus.
1 Feb 2013
not in love with you, finance
Biasanya lahan baru itu selalu menarik. Selalu lebih mudah membuat kita jatuh cinta kepadanya. Seperti saya begitu mudah merasa akrab dengan teman-teman baru di tempat saya bekerja sekarang. Seperti saya akhirnya bisa jatuh cinta lagi dengan Jakarta. Seperti saya yang telah jatuh cinta dengan status baru saya sebagai pekerja. Satu yang belum cukup berhasil membuat saya jatuh cinta, departemen tempat saya bekerja. Saya tidak pernah mencintai bagian keuangan. Saya sedajk dulu tidak ingin mengenalinya. Dan ketika saya akhirnya dipaksa untuk berkenalan, saya sanggup dengan tegas mengatakan, I'm not in love with you yet, finance.
31 Jan 2013
29 Jan 2013
love letter (2)
Teruntuk kekasihku,
Suatu ketika ketika kamu membaca surat ini, kamu akan paham mengapa aku memilih untuk tetap berada dalam jarak yang begitu statis darimu. Karena aku tahu alasan mengapa aku mencintai kamu, untuk apa aku mencintai kamu, dan akan bagaimana jika aku terus mencintai kamu.
Suatu ketika ketika kamu membaca surat ini, kamu juga akan mengerti mengapa jarak yang statis aku tetapkan dalam jarak yang tak akan pernah mampu kita kalahkan. Karena aku tahu aku telah mencintai kamu dengan cara yang salah, karena aku mendapatkan kamu dengan cara yang salah, dan aku mempertahankan kamu untuk sebuah alasan yang salah.
Suatu ketika ketika kamu membaca surat ini, kamu akan paham mengapa aku memilih untuk tetap berada dalam jarak yang begitu statis darimu. Karena aku tahu alasan mengapa aku mencintai kamu, untuk apa aku mencintai kamu, dan akan bagaimana jika aku terus mencintai kamu.
Suatu ketika ketika kamu membaca surat ini, kamu juga akan mengerti mengapa jarak yang statis aku tetapkan dalam jarak yang tak akan pernah mampu kita kalahkan. Karena aku tahu aku telah mencintai kamu dengan cara yang salah, karena aku mendapatkan kamu dengan cara yang salah, dan aku mempertahankan kamu untuk sebuah alasan yang salah.
1st placement: Project Cost Control
Dan pengumuman penempatan kerja itu akhirnya datang juga. I don't know how to expressed it, but yeah....i should thankful for everything that Allah gave to me. Rasanya seperti satu beban lagi terlepas dari pundak. Padahal sebenarnya peperangan baru saja akan dimulai. Dan mulai besok secara resmi, me as Management Trainee Batch 3 at PT Radiant Utama Interinsco, Tbk will doing my tasks as good as i can do. Keep fighting, my MT mates.
Bismillahhirrahmannirrahim
Regards
Aulia
Bismillahhirrahmannirrahim
Regards
Aulia
Label:
work
25 Jan 2013
diam
Bahwa diam tidak berarti tidak sedang berfikir. bahwa diam tidak berarti tidak sedang membayangkan sesuatu. Bahwa diam tidak berarti saya setuju untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Bahwa diam seringkali hanya menjadi sebuah bom waktu yang siap meledak kapan saja. Bahwa saya selalu tidak pernah bersahabat dengan diam. Maaf diam, aku membencimu sejak malam itu.
20 Jan 2013
Minggu pagi tak datang lagi
Tidak banyak pengharapan saya pada sebuah Minggu pagi. Bagi saya Minggu pagi adalah saat saya bisa menikmati cahaya matahari yang hangat, yang panasnya saja bahkan seharusnya tidak mampu saya rasakan jika saya bersembunyi dibalik kaca jendela. Minggu pagi identik dengan setangkup roti bakar isi mentega dan gula pasir yang dipanggang hingga muka-mukanya kering dan kecoklatan. Minggu pagi identik dengan membersihkan kamar hingga tak lagi terasa sempit karena kertas, tas, kabel atau selimut yang tak terlempit selama seminggu karena selalu tak ada waktu setiap pagi selepas beranjak dari tempat tidur.
Minggu pagi seharusnya saya lalui dengan ceria dan tawa. Setidaknya sekalipun saya tidak tertawa dengan seseorang, saya tertawa karena sesuatu. Setidaknya tidak ada satu tetes air mata pun yang layak jatuh di Minggu pagi, bahkan air mata karena terlalu banyak menguap sekalipun. Minggu pagi adalah dimana saya bisa bermalas-malasan, bukan di tempat tidur. Tapi bermalas-malasan dengan menghabiskan waktu dengan sesuatu sedikit lebih lama dari biasanya. Film, musik, laptop, and other essentials.
Minggu pagi dulu seringkali saya nikmati agak lebih siang dari pagi-pagi lainnya. Kini saya menyesal bukan kepalang. Minggu pagi saya datang lebih siang sepertinya. Entah sudah berapa lama saya menantikan datangnya Minggu pagi dari sini. Bukan karena apa, karena Minggu pagi yang saya tunggu tak akan dapat lagi saya nikmati. dari bawah tanah lembab sejak hari Sabtu delapan bulan yang lalu.
Minggu pagi seharusnya saya lalui dengan ceria dan tawa. Setidaknya sekalipun saya tidak tertawa dengan seseorang, saya tertawa karena sesuatu. Setidaknya tidak ada satu tetes air mata pun yang layak jatuh di Minggu pagi, bahkan air mata karena terlalu banyak menguap sekalipun. Minggu pagi adalah dimana saya bisa bermalas-malasan, bukan di tempat tidur. Tapi bermalas-malasan dengan menghabiskan waktu dengan sesuatu sedikit lebih lama dari biasanya. Film, musik, laptop, and other essentials.
Minggu pagi dulu seringkali saya nikmati agak lebih siang dari pagi-pagi lainnya. Kini saya menyesal bukan kepalang. Minggu pagi saya datang lebih siang sepertinya. Entah sudah berapa lama saya menantikan datangnya Minggu pagi dari sini. Bukan karena apa, karena Minggu pagi yang saya tunggu tak akan dapat lagi saya nikmati. dari bawah tanah lembab sejak hari Sabtu delapan bulan yang lalu.
17 Jan 2013
15 Jan 2013
Farewell(s)
Bahwa adalah mutlak setiap pertemuan berakhir dengan perpisahan. mutlak. tidak bisa diganggu gugat. dan saya tidak pernah menyukainya.
semacam yang saya lakukan Jumat pekan lalu, ketika saya tau itu mungkin adalah kali terakhir saya menginjakkan kaki di Solo. tidak akan datang lagi kesana dalam waktu yang lama. berpisah dengan semuanya. dengan teman-teman. dengan jalanan kampus yang selalu lengang dan menggenang saat hujan. dengan hiruk - pikuk keramaian warung makan saat jam makan siang tiba. dengan lampu merah pertigaan jalan yang hanya berbicara pada udara yang kosong tanpa pernah ada yang melihatnya. dengan segala cerita yang terpaku rapi di sepanjang jalanan kota. dengan segala kenangan yang tercover di setiap muka bangunan-bangunan yang menggelap saat sanja. dengan kalian yang selalu mengukir tawa dalam teriakan-teriakan bahagia. dengan semua yang mungkin tidak akan bisa aku dapatkan di tempat manapun di berbagai belahan bumi ini.
semacam yang saya lakukan Jumat pekan lalu, ketika saya tau itu mungkin adalah kali terakhir saya menginjakkan kaki di Solo. tidak akan datang lagi kesana dalam waktu yang lama. berpisah dengan semuanya. dengan teman-teman. dengan jalanan kampus yang selalu lengang dan menggenang saat hujan. dengan hiruk - pikuk keramaian warung makan saat jam makan siang tiba. dengan lampu merah pertigaan jalan yang hanya berbicara pada udara yang kosong tanpa pernah ada yang melihatnya. dengan segala cerita yang terpaku rapi di sepanjang jalanan kota. dengan segala kenangan yang tercover di setiap muka bangunan-bangunan yang menggelap saat sanja. dengan kalian yang selalu mengukir tawa dalam teriakan-teriakan bahagia. dengan semua yang mungkin tidak akan bisa aku dapatkan di tempat manapun di berbagai belahan bumi ini.
9 Jan 2013
Saya (tidak akan) mengkhianati hobi saya
Saya suka menulis. Semua yang suka membaca blog ini atau mengenal saya pasti sangat tau bahwa saya sangat suka menulis. Saya pikir menjadi seorang jurnalis bisa lebih membantu saya menyalurkan hobi menulis saya. Saya tak tau sejauh apa kemampuan saya menulis. Saya tak pernah mengirimkan tulisan saya ke media manapun. Tidak juga mencoba untuk meminta pendapat seorang profesional untuk mengoreksi tulisan saya.
Saya menulis, dan saya menjadikan tulisan saya bermanfaat untuk orang lain. Lewat media. Menjadi sebuah berita. Beberapa hari lalu hingga hari ini, saya masih seorang wartawan tulis. Rasanya sangat menyenangkan bisa bekerja dalam tekanan deadline. Saya tak punya waktu untuk memikirkan apa yang seringkali saya ributkan ketika saya sedang tidak melakukan apa-apa. Saya bahagia bukan kepalang ketika setiap siang datang ke kantor, yang saya pertama cari adalah koran yang terbit hari itu. Saya mencari dimana nama saya terpampang.
Saya menulis, dan saya menjadikan tulisan saya bermanfaat untuk orang lain. Lewat media. Menjadi sebuah berita. Beberapa hari lalu hingga hari ini, saya masih seorang wartawan tulis. Rasanya sangat menyenangkan bisa bekerja dalam tekanan deadline. Saya tak punya waktu untuk memikirkan apa yang seringkali saya ributkan ketika saya sedang tidak melakukan apa-apa. Saya bahagia bukan kepalang ketika setiap siang datang ke kantor, yang saya pertama cari adalah koran yang terbit hari itu. Saya mencari dimana nama saya terpampang.
2 Jan 2013
one day, a rich dad took his son on a trip. Wanted to show him
how poor someone can be. They spent time on the farm of a poor
family.
On the way home, dad asked, “Did you see how they are?
What did you learn?”.
Son said, “We have one dog, they have four, we have pool, they
have rivers, we have lanterns at night, they have stars, we buy
foods, they grow theirs, we have walls to protect us, they have
friends, we have encyclopedias, they have Bible.” Then they headed,
“Thanks dad for showing me how poor we are.”
MORAL LESSON: It’s not about money that make us rich, it’s about
simplicity of having God in our lives.
Taken from Mrs. Nora account
-------------------------------
Belajar itu nggak cuma dari buku. Bersyukur itu nggak cuma dari banyaknya uang yang ada di dompet ato banyaknya menu yang ada di meja makan. Nggak semua orang punya mata yang benar-benar bisa melihat. Sometimes you really need to open your eyes wider.
Label:
me and GOD,
mind
Langganan:
Postingan (Atom)